Rabu, 30 April 2014

Hikma Dari Cobaan



HIKMAH DARI COBAAN….DAN APA YANG DISYARIATKAN KETIKA IA TERJADI
Cobaan merupakan sunnah kauniyah qodariyah. Bagi seorang mu'min, cobaan berguna untuk meringankan siksaan di akhirat atau untuk menghapus dosa atau mengangkat derajatnya atau ujian bagi keimanan dan kesabarannya. Adapun bagi orang kafir, ia adalah siksaan. Cobaan terkadang dengan sesuatu yang buruk atau yang baik, seperti banyaknya harta benda. Allah I berfirman: (Wanablukum bis syarri wal khoeri fitnatan ) (("Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)"))
Sebab datangnya cobaan adalah kemaksiatan dan kekufuran, Allah I berfirman: ( Dhoharol fasadu fil barri wal bahri bima kasabat aedin nasa liyudzi qohum ba'dhol ladzi amilu laallahum yarjiun ) ((" Telah nampak kerusakan di darat dan di laut di sebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar). Cobaan terjadi dengan taqdir dan hikmah Allah. Terkadang beberapa kaum diberi ujian dan membiarkan yang lain lebih buruk dari mereka, terkadang orang mu'min di coba dan ditangguhkan dari orang kafir, Bahkan Allah banyak mema'afkan: ( Wama asobakum min musibatin fabima kasabat aedikum wa ya'fu an katsir ) (( Dan apa saja musibah yang menimpa kalian maka adalah di sebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah mema'afkan sebagian besar kesalahan-kesalahan kalian))
Hikmah cobaan bagi seorang mukmin: Ia merupakan tanda keimanan, Nabi r ditanya: "Siapakah yang paling berat cobaannya?". Beliau menjawab: (( Para Nabi, kemudian orang-orang sholeh, lalu orang yang sepertinya dan yang sepertinya…. )) / Juga sebagai tanda kecintaan Allah. Nabi r bersabda: (( Dan sesungguhnya Allah bilamana mencintai suatu kaum Ia mencoba mereka)) / sebagai tanda bahwa Allah menghendaki kebaikan kepada hambaNya. Nabi r bersabda: (( Bilamana Allah menghendaki kepada hambaNya suatu kebaikan, maka Ia mensegerakan siksaan baginya di dunia)) / Sebagai pelebur dosanya walau sedikit. Nabi r bersabda: ((Tidaklah seorang mukmin tertusuk duri dan apa yang lebih kecil darinya melainkan Allah menghapuskan dengannya dosa-dosanya sebagaimana daun-daun pohon yang berguguran))
Bilamana cobaan menimpa dengan tanqir Allah, apakah yang disyari'atkan kepada seorang mukmin: Bersabar, Menerima dan tidak mengeluh serta mengucapkan ( Innalillahi wa inna ilahi rojiun, Allahumma ajirni fi musibati wah lufli khoeron minha). Hatinya ridho dalam menerima qodho. Sesungguhnya Allah tidak mentaqdirkan sesuatu apapun melainkan ada hikmah dan kebaikan padanya, kemudian bersyukur, yaitu penyerahan diri yang sempurna kepada Allah. Semua itu pertanda kekuatan iman kepada salah satu rukun iman, yaitu iman kepada baik dan buruknya takdir. Sebagaimana disyari'atkan baginya yaitu berupaya untuk menolak bencana – bilamana bisa dicegah – di antara cara menolak bencana adalah: Bertobat kepada Allah/ berdo'a supaya dihilangkan/ membaca dzikir harian, sebab semua itu akan dapat menghentikan bencana atau meringankannya / lalu membaca Al Qur'an dengan niat meminta kesembuhan dan melaksanakan perintah, setiap ayat Al Qur'an adalah penwar. Dan yang paling agung adalah al Fatihah, al Muawwidzat (Al Falaq dan An Nas) dan ayat Kursy. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan para shahabatnya.

0 komentar:

Posting Komentar