Pengertian
dan Elemen Laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil
akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Informasi dari laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh beberapa kalangan
seperti investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, pelanggan, pemerintah
dan masyarakat berdasarkan PSAK (2004). Investor menggunakan informasi untuk
membantu apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut.
Karyawan menggunakan informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
memberikan balas jasa manfaat pensiun dan kesempatan kerja. Pemberi pinjaman
dan pemasok menggunakan informasi untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunga
dapat dibayar pada saat jatuh tempo. Pelanggan menggunakan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan terutama pada saat mereka terlibat dalam
perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan. Pemerintah
menggunakan informasi untuk dapat menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar
untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. Masyarakat
menggunakan laporan keuangan untuk mendapatkan informasi kecenderungan (trend)
dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
Transaksi
dicatat ke akun-akun, sesuai dengan definisi elemennya. Elemen laporan keuangan
dipisah menjadi 2. Elemen yang menunjukkan posisi keuangan (ada di laporan
neraca), dan elemen yang menunjukkan kinerja (ada di laporan laba rugi).
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
1. Aset
Aset
adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai entitas sebagai hasil dari transaksi
di masa lalu, dan memiliki manfaat ekonomik di masa depan.
Dari
definisi ini dapat ditarik beberapa poin penting elemen aset:
- Sumber
daya ekonomi: Artinya, segala sumber daya ekonomi yang dapat dimanfaatkan
oleh entitas merupakan aset. Sumber daya ini tidak hanya yang berwujud
namun juga takberwujud.
·
Sebagai
hasil dari transaksi di masa lalu: Aset dikuasai entitas karena berasal dari
transaksi di masa lalu. Sebagai contoh: didapat dari pembelian (gedung, mobil,
persediaan, lisensi, paten), dari penjualan (kas, piutang), didapat dari
transaksi pemberian (hibah).
·
Memiliki
manfaat ekonomik di masa depan: Manfaat ekonomik ini artinya dapat menghasilkan
aliran masuk kas di masa depan (baik langsung maupun tak langsung). Contoh:
piutang (nanti kalau sudah dibayar akan menghasilkan kas), gedung (jika
digunakan untuk kegiatan administratif atau operasi akan menghasilkan aliran
masuk kas). Kas (jika dimanfaatkan untuk membeli persediaan atau hal-hal lain,
dapat menghasilkan aliran masuk kas secara tidak langsung)
Pada
umumnya di Indonesia, aset disajikan di Laporan Posisi Keuangan berdasar urutan
kelancarannya. Walaupun hal ini bukan merupakan aturan yang wajib. Kelancaran
ini dilihat dari seberapa mudah aset dikonversi menjadi kas/setara kas. Aset
lancar adalah aset yang dikuasai entitas sampai satu periode pelaporan (1 tahun
kurang), contoh: kas (perputaran uang sangat cepat, bisa jadi harian), piutang
jangka pendek (piutang yang jangka pelunasannya sampai 1 tahun), persediaan
(perputaran persediaan barang dagangan juga cepat). Aset tidak lancar adalah
aset yang dikuasai entitas sampai lebih dari satu periode pelaporan (lebih dari
satu tahun). Aset tidak lancar dibedakan menjadi berwujud dan takberwujud.
Berwujud contohnya gedung (dikuasai lebih dari satu tahun), mobil. Takberwujud
contohnya lisensi, hak cipta, paten.
2. Liabilitas
Liabilitas
adalah kewajiban masa kini entitas yang muncul dari kejadian di masa lalu yang
akan mengakibatkan aliran keluar manfaat ekonomik di masa depan.
Dari
definisi ini dapat ditarik beberapa poin penting elemen liabilitas yaitu:
- Kewajiban
masa kini: Artinya, liabilitas itu merupakan kewajiban yang ada saat ini,
untuk dilunasi di masa mendatang (pada saatnya, atau pada saat jatuh
temponya). Contoh: utang usaha (sekarang kita punya kewajiban untuk
melunasinya di masa depan).
- Muncul
dari kejadian di masa lalu: artinya, kewajiban ini muncul karena kejadian
transaksi di masa lalu. Misalnya, membeli mobil kredit (berarti sekarang
kita punya utang untuk melunasi pembelian mobil).
- Mengakibatkan
aliran keluar manfaat ekonomik di masa depan: artinya, kewajiban ini harus
dilunasi di masa mendatang, menggunakan sumber daya ekonomik yang
dimiliki. Misalnya, pelunasan kredit mobil menggunakan kas, pelunasan
utang bank dengan penyerahan gedung (misalnya tidak punya uang).
- Bisa
jadi, pada saat pelunasan, entitas tidak memiliki cukup dana atau aset
lain yang bisa digunakan untuk melunasi. Dalam hal ini, entitas bisa
melakukan penukaran kewajiban dengan ekuitas. Caranya dengan mengkonversi
utang menjadi saham. (tadinya utang ke kreditor, diubah jadi utang ke
pemilik).
3. Ekuitas
Ekuitas
adalah hak residual pemilik atas aset entitas (atau disebut aset bersih).
Penjelasannya melalui persamaan akuntansi: Aset = Liabilitas + Ekuitas.
Liabilitas dipindah ke ruas kiri, maka Aset – Liabilitas = Ekuitas.
Aset
yang sudah dikurangi dengan kewajiban-kewajiban ke kreditor menghasilkan aset
bersih. Ibaratnya, kewajiban ke kreditor dilunasi dengan aset, sisanya adalah
aset bersihnya. Aset bersih ini = ekuitas.
Dalam
persamaan akuntansi, terlihat bahwa ekuitas yang merupakan hak pemilik atas
aset ini urutannya setelah liabilitas (aset = liabilitas + ekuitas). Artinya,
hak pemilik atas aset ini harus setelah dikurangi pengembalian ke kreditor.
Sehingga ekuitas adalah hak residual pemilik atas aset.
Penghitungan
ekuitas dalam laporan perubahan ekuitas adalah sebagai berikut:
Ekuitas
Awal (dari periode sebelumnya) + Setoran Modal Tambahan (jika pemilik menambah
setoran) – Pengembalian ke Pemilik (dividen atau prive) + Saldo Laba (dari laba
rugi).
Dari
perhitungan dalam perubahan ekuitas, dapat disimpulkan bahwa ekuitas tidak sama
dengan modal. Walaupun dalam persamaan dasar, ekuitas = modal (capital).
Namun setelah entitas berkinerja, ekuitas = modal + saldo laba.
Kinerja (Laporan Laba Rugi)
Kinerja
adalah kegiatan berupaya untuk mendapatkan hasil. Upaya ini disebut Beban
(Expense), hasilnya adalah Pendapatan (Revenue). Selisih antara Beban dan Pendapatan
adalah laba/rugi.
1. Pendapatan
Pendapatan
adalah sumber pemerolehan dana yang berasal dari kegiatan usaha baik rutin
(pendapatan) maupun nonrutin (untung).
Pendapatan
dikelompokkan menjadi:
-
Pendapatan rutin
- Pendapatan
rutin dari kegiatan operasi (penjualan barang dagangan, pendapatan jasa)
- Pendapatan
rutin dari kegiatan nonoperasi (pendapatan bunga bank)
-
Pendapatan nonrutin
- Untung
(misalnya untung penjualan aset tetap – karena tidak setiap periode kita
bisa menjual aset tetap, dll).
2. Biaya (Expense – berdasar PSAK 1: Beban)
Biaya
adalah penggunaan sumber daya yang berasal dari kegiatan usaha baik rutin
(biaya) maupun nonrutin (rugi).
Biaya
dikelompokkan menjadi:
-
Biaya rutin
- Biaya
rutin dari kegiatan operasi (biaya usaha, kos barang terjual/COGS)
- Biaya
rutin dari kegiatan nonoperasi (biaya administrasi, biaya asuransi, biaya
gaji)
-
Biaya nonrutin
Laporan
keuangan terdiri dari:
1. Neraca,
menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah
harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
2. Perhitungan
laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode
tertentu.
3. Laporan
arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan
usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
4. Catatan
atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang
mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.
Terdapat
sepuluh elemen-elemen laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pemakai yang
ditegaskan oleh FASB dalam SFAC No. 2. Sepuluh elemen tersebut antara lain:
1. Aset
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Investasi.
5. Distribusi
6. Laba Komprehensif
7. Pendapatan
8. Untung
9. Kerugian
Dalam mengkaji elemen akuntansi dan
hubungan laporan laba rugi dengan neraca dikenal dua pendekatan, yaitu:
1.
Articulated
Approach, kedua laporan dianggap memiliki hubungan matematis, laba rugi
hanya merupakan perubahan modal pada periode itu dengan asumsi tidak ada
transaksi modal dan penyesuaian modal.
2.
Non-Articulated
Approach, kedua laporan tersebut tidak memiliki hubungan, minimal tidak
otomatis dan masing-masing berdiri sendiri antara satu sama lain.
Ada tiga hal penting yang harus
diingat dalam mempertimbangkan apakah suatu transaksi dapat dianggap sebagai
elemen laporan keuangan atau tidak, yaitu:
a.
Konsep income dalam
istilah tadi harus dianggap lebih luas dari pada
istilah income menurut akintansi secara tradisional
b.
Pengertian asset,
liabilities, equity menyangkut pada jumlah kekayaan, klaim terhadap
sumber-sumber tadi pada suatu waktu tertentu. Sedangkan pengertian revenues,
expense, gains dan losses menyangkut pengaruh transaksi,
kejadian selama periode tertentu (dari satu tanggal ke tanggal lain).
c.
Nilai asset,
liabilities, equity dianggap berubah akibat pengaruh revenue,
expense, gain, loss.
0 komentar:
Posting Komentar