PEMBAHASAN
Auditor mengawali perencanaa audit
dengan meletakkan akhir audit di benaknya. Sejak awal telah disebutkan bahwa
tujuan menyeluruh audit laporan keuangan adalah menyatakan pendapat tentang
apakah laporan keuangan klien menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan GAAP. Untuk itu, auditor harus memperoleh bahan bukti
audit yang cukup dan kompeten sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan
pendapat. Di samping itu, pilihan akan bukti audit dipengaruhi oleh:
Pemahaman
auditor atas bisnis dan industri klien.
Perbandingan
antara harapan auditor atas laporan keuangan dengan buku dan catatan klien.
Keputusan
tentang asersi yang material bagi laporan keuangan.
Keputusan
tentang risiko bawaan dan risiko pengendalian.
Makalah
ini akan diawali dengan pembahasan mengenai tujuan audit, bukti audit, prosedur
audit, dan terkahir kertas kerja.
I.
TUJUAN
AUDIT
Tujuan Audit Untuk Keberadaan dan
Keterjadian
Berkaitan dengan
masalah keberadaan dan keterjadian (existence
and occurrence), biasanya auditor akan memastikan hal-hal sebagai berikut:
Validitas/pisah batas (cutoff): semua transaksi tercatat
benar-benar telah terjadi selama periode akuntansi.
Validitas (validity): semua aktiva, kewajiban, ekuitas adalah valid dan telah
dicatat sebagaimana mestinya dalam neraca.
Pada saat auditor
memeriksa siklus penjualan dan penagihan, ia harus mengikuti tiga alur
transaksi utama, yaitu: penjualan kredit, penagihan, dan penyesuaian penjualan.
Waktu dan perhatian yang diberikan kepada tujuan audit ini tergantung pada
kepentingan dan materialitas transaksi pada proses bisnis inti entitas.
Tujuan
Audit Untuk Kelengkapan
Berkaitan dengan
masalah kelengkapan (completeness),
auditor biasanya akan memastikan hal-hal sebagai berikut:
Kelengkapan/pisah batas (cutoff): semua transaksi yang terjadi
dalam periode itu telah dicatat.
Kelengkapan (completeness): semua saldo yang tercantum dalam neraca meliputi
semua aktiva, kewajiban, dan ekuitas sebagaimana mestinya.
Dalam konteks siklus
penjualan dan penagihan, biasanya auditor akan menekankan perhatian tentang
transaksi penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan serta
akumulasinya pada saldo piutang usaha. Masalah pisah batas (cutoff) seringkali di-review oleh para auditor karena
transaksi-transaksi yang tidak tercatat merupakan kesalahan pencatatan pada
periode yang salah. Pentingnya tiga alur transaksi ini tergantung pada sifat
bisnis entitas dan proses bisnis inti.
Tujuan Audit Untuk Hak dan
Kewajiban
Tentang masalah hak dan
kewajiban (right and obligations),
biasanya auditor menguji kepemilikan (ownership),
kesesuaian atas hak entitas terhadap aktiva, serta hak kepemilikan yang jelas
terhadap aktiva. Apabila ingin mempertimbangkan kelangsungan usaha dan arus
kas, auditor akan mengukur resiko kemungkinan klien telah menggadaikan atau
menjual piutang dan selanjutnya merencanakan untuk melakukan pengujian atas hak
kepemilikan yang sesuai.
Tujuan Audit Untuk Penilaian atau
Alokasi
Berkaitan dengan
masalah penilaian dan alokasi (valuation
allocation), biasanya auditor akan memastikan hal-hal sebagai berikut:
Penerapan GAAP (application of GAAP) bahwa saldo telah dinilai sebagaimana mestinya
untuk mencerminkan penerapan GAAP dalam hal penilaian kotor dan alokasi jumlah
tertentu antarperiode (seperti penyusutan dan amortisasi).
Pembukuan dan pengikhtisaran (posting and summarization). Transaksi
telah dibukukan dan diikhtisarkan sebagaimana mestinya dalam jurnal dan buku
besar.
Nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). Saldo-saldo telah
dinilai sebagaimana mestinya pada nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Terdapat beberapa
tujuan audit pokok atas asersi penilaian atau alokasi dimana masing-masing
mencerminkan jenis salah saji yang berbeda dan akan memerlukan bukti audit yang berbeda pula. Auditor akan menggunakan
pengetahuannya tentang GAAP, pengetahuan tentang volume kegiatan bisnis, dan
pemeriksaan bukti yang mendukung transaksi penjualan untuk menilai kelayakan
penjualan menurut nilai kotornya.
Tujuan Audit Untuk Penyajian dan
Pengungkapan
Berkaitan dengan
masalah penyajian dan pengungkapan (presentation
and disclosure), biasanya auditor akan memastikan hal-hal sebagai berikut:
Pengklasifikasian (classification). Transaksi dan saldo telah diklasifikasikan
sebagaimana mestinya dalam laporan keuangan.
Pengungkapan (disclosure). Semua pengungkapan yang dipersyaratkan oleh GAAP telah
tercantum dalam laporan keuangan.
Tujuan audit spesifik
dibuat sedemikian rupa agar sesuai untuk setiap klien. AU 326.09, Evidential Matter (SAS Nos. 31, 48, dan
80), menyebutkan bahwa auditor harus mempertimbangkan (1) keadaan dimana klien
beroperasi, (2) sifat kegiatan ekonominya, dan (3) praktik akuntansi yang unik
untuk industri tersebut. Sebagai contoh, tujuan spesifik tambahan akan
diperlukan apabila sebagian dari transaksi dan piutang entitas dinyatakan dalam
valuta asing. Demikian juga, jumlah tujuan spesifik untuk setiap kategori
asersi akan beragam.
II.
BUKTI
AUDIT
BUKTI
AUDIT, INFORMASI PENGUAT, DAN PROSEDUR AUDIT
Setelah
auditor mengembangkan tujuan audit spesifik untuk saldo akun atau golongan
transaksi yang material, selanjutnya ia akan mengembangkan prosedur audit yang
dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan bahan bukti kompeten yang
cukup. Pertimbangan auditor tentang kecukupan bukti audit dipengaruhi oleh
meterialitas dan risiko, faktor-faktor ekonomi, serta ukuran dan karakteristik
populasi. Sedangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertimbangan auditor
tentang kompetensi bukti audit adalah relevansi, sumber, ketepatan waktu, dan
objektivitas.
DATA
AKUNTANSI DAN BUKTI PENGUAT
Ketika
auditor mengembangkan perencanaan audit serta merancang prosedur audit untuk
mencapai tujuan audit spesifik, ia harus mempertimbangkan sifat bukti yang akan
diperoleh. Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari (1) data
akuntansi yang mendasari, dan (2) informasi penguat yang tersedia bagi auditor.
Komponen dasar dari data akuntansi yang mendasari (underlying accounting data) yaitu
jurnal, buku besar, kertas kerja, rekonsiliasi dan sebagainya. Buku-buku ayat
jurnal awal, buku besar dan buku pembantu, catatan dan kertas kerja, serta
spreadsheets yang mendukung alokasi biaya, perhitungan, dan rekonsiliasi,
semuanya tergolong sebagai bukti yang mendukung laporan keuangan. Dewasa ini,
data-data tersebut seringkali ada dalam bentuk data elektronik.
Data akuntansi yang mendasari saja
dianggap tidak cukup mendukung laporan keuangan. Auditor harus merancang suatu
prosedur audit untuk memperoleh bukti
penguat (corroborating evidence)
guna mendukung data akuntansi yang mendasari tersebut.
Bukti
dokumenter (documentary evidence)
telah digunakan secara luas dalam auditing dan dapat dikaitkan dengan setiap
tujuan audit spesifik, tergantung pada situasi yang ada. Dokumen yang dimaksud
dapat berasal dari luar entitas, dari dalam entitas dengan pengesahan atau
tanda tangan dari pihak luar, atau berasal dari dalam dan tidak beredar di luar
organisasi.
Kategori
dan Jenis Bahan Bukti
Sifat Bahan Bukti
|
Standar Ketiga Pekerjaan Lapangan
|
DATA AKUNTANSI YANG MENDASARI
·
Buku-buku ayat jurnal awal
·
Buku besar dan bukti pembayaran
·
Pedoman akuntansi terkait
·
Catatan informal dan memorandum,
seperti kertas kerja, perhitungan, dan rekonsiliasi
INFORMASI PENGUAT
·
Dokumen-dokumen seperti cek,
faktur, kontrak, dan notulen
·
Konfirmasi dan pernyataan tulisan
lain
·
Informasi yang diperoleh dari
permintaan keterangan, pengamatan, inspeksi, dan pemeriksaan fisik.
·
Informasi lain yang diperoleh
atau dikembangkan oleh auditor
|
BAHAN BUKTI KOMPETEN YANG MENCUKUPI
|
Sifat
dan Keandalan Bukti Penguat
Jenis Bukti Penguat
|
Sifat dan Keandalan Bukti Penguat
|
Contoh
|
Bukti Analitis
|
Sifat: Perbandingan dengan harapan
yang dikembangkan berdasarkan pengalaman, anggaran, data industri,
pengetahuan tentang bisnis dan industri sebelumnya.
Keandalan: Tergantung pada relevansi
data yang digunakan dalam mengembangkan nilai yang diharapkan auditor.
|
Perbandingan saldo atau rasio-rasio
kunci klien dengan
·
Hasil-hasil tahun yang lalu
·
Anggaran
·
Stastistik industri
·
Harapan lain yang dikembangkan
auditor
|
Bukti Dokumenter
|
Sifat: Klien seringkali memiliki ragam
dokumen yang luas dan dapat diperiksa selama audit berlangsung.
Kendalan: Dokumen-dokumen yang berasal
dari luar entitas pada umumnya lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan
dokumen-dokumen yang berasal dari dalam entitas. Demikian juga dengan
karakteristik dokumen, seperti pengesahan, tanda tangan pihak ketiga atas
dokumen intern, atau validasi cek oleh bank akan meningkatkan keandalan suatu
dokumen intern.
|
·
Risalah rapat dewan direksi
·
Laporan bank
·
Kontrak
·
Konosemen dengan tanda tangan
pengangkut
·
Faktur-faktur pemasok
·
Cek-cek yang dibatalkan
·
Faktur penjualan klien
·
Laporan yang dihasilkan komputer
|
Bukti Elektronik
|
Sifat: Informasi yang dihasilkan atau
dikelola secara elektronik.
Keandalan: Tergantung pada keandalan
pengendalian atas penciptaan, pemilihan, dan kelengkapan data serta
kompetensi alat audit yang digunakan untuk menilai bukti elektronik.
|
Bukti elektronik yang diciptakan atau
diperoleh melalui media elektronik, misalnya scanners, sensors, magnetic media, atau pesan-pesan komputer.
|
Konfirmasi
|
Sifat: Suatu jenis khusus bukti
dokumenter yang berbentuk tanggapan tertulis langsung sesuai yang diketahui
oleh pihak ketiga atas permintaan spesifik tentang informasi yang sebenarnya.
Keandalan: Sangat dapat diandalkan,
namun dianggap juga sebagai prosedur yang mahal.
|
Konfirmasi atas:
·
Kas keluar dan masuk bank
·
Piutang usaha dari pelanggan
·
Persediaan dalam gudang umum dari
gudang kustodian
·
Hutang obligasi dari perwalian
·
Persyaratan sewa guna usaha dari
pihak yang menyewakan (lessor)
·
Bagian saham biasa yang dimiliki
dari pencatat saham
|
Bukti Matematis
|
Sifat: Perhitungan ulang yang
dilakukan oleh auditor atas angka dan nilai yang digunakan klien untuk
menyusun laporan keuangan.
Keandalan: Pada umumnya dianggap dapat
diandalkan karena telah diverifikasi secara independen oleh auditor. Secara
relatif dianggap rendah biaya.
|
Menghitung ulang item-item seperti:
·
Total jurnal
·
Buku besar
·
Skedul pendukung
·
Pembayaran minimum sewa guna
usaha (lease)
·
Kewajiban dana pensiun
·
Perhitungan EPS
|
Bukti Fisik
|
Sifat: Bukti yang diperoleh melalui
pemeriksaan fisik atau inspeksi atas aktiva berwujud.
Keandalan: Biasanya sangat dapat
diandalkan. Namun, dapat saja auditor yang melakukannya tidak cukup mampu
menetapkan mutu, kondisi, atau nilai berdasarkan bukti fisik, sehingga
diperlukan bantuan seorang spesialis.
|
Pemeriksaan atas:
·
Penerimaan kas yang belum
disetorkan
·
Persediaan
·
Aktiva tetap
|
Representasi Tertulis
|
Sifat: Pernyataan yang ditandatangani
oleh perorangan yang bertanggung jawab dan dikenal sebagai pihak yang
berkaitan dengan asersi manajemen.
Keandalan: Tergantung pada
kualifikasi, reputasi, dan independensi dari yang membuat pernyataan serta
kemampuannya untuk memperkuat bukti lain.
|
·
Representasi tertulis dari pakar
yang berasal dari pihak luar
·
Surat representasi klien
|
Bukti Lisan
|
Sifat: Auditor seringkali menerima
bukti lisan sebagai tanggapan atas sejumlah permintaan keterangan yang
diajukan langsung kepada para pejabat dan pekerja.
Keandalan: Kurang dapat diandalkan dan
biasanya masih memerlukan bukti penguat tambahan. Nilai utamanya dalah dapat
mengarahkan auditor kepada sumber bukti lainnya.
|
·
Tanggapan lisan atas permintaan
keterangan auditor
·
Penjelasan atas perlakuan
akuntansi atau penilaian klien atas estimasi akuntansi.
|
Pengaruh Sirkulasi terhadap Keandalan
Bukti Dokumenter
PALING DIANDALKAN
Contoh-contoh
Pisah batas
rekening
bank
Konfirmasi
Faktur-faktur
dari pemasok
Laporan
bank reguler
Cek-cek
yang dibayarkan
Slip
setoran bank
Tembusan
faktur penjualan
Permintaan
pembelian
KURANG DAPAT DIANDALKAN
III. PROSEDUR AUDIT
Prosedur
audit adalah metode atau teknik yang digunakan oleh para
auditor untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan
kompeten. Pilihan auditor tentang prosedur audit dipengaruhi oleh faktor dari
mana data diperoleh, dikirimkan, diproses, dipelihara, atau disimpan secara
elektronik. Pengolahan komputer juga mempengaruhi pemilihan prosedur audit.
Pembahasan berikut ini akan berfokus pada review
beberapa jenis prosedur yang digunakan oleh para auditor. Prosedur ini
dapat digunakan untuk mendukung pendekatan audit top-down ataupun pendekatan audit bottom-up. Auditor akan mempertimbangkan bagaimana setiap prosedur
ini akan digunakan ketika merencanakan audit dan mengembangkan program audit.
Berikut ini adalah
sepuluh jenis prosedur audit yang akan dibahas kemudian:
Prosedur
analitis (analytical procedures)
Inspeksi
(inspecting)
Konfirmasi
(confirming)
Permintaan
keterangan (inquiring)
Perhitungan
(counting)
Penelusuran
(tracing)
Pemeriksaan
bukti pendukung (vouching)
Pengamatan
(observing)
Pelaksanaan
ulang (reperforming)
Teknik
audit berbantuan computer (computer-assisted
audit techniques)
Pemilihan
prosedur yang akan digunakan untuk menyelesaikan suatu tujuan audit tertentu
terjadi dalam tahap perencanaan audit. Efektivitas prosedur dalam memenuhi
tujuan audit spesifik dan biaya pelaksanaan prosedur tersebut harus
dipertimbangkan dalam pemilihan prosedur yang akan digunakan.
Prosedur
Analitis
Prosedur analitis terdiri dari
penelitian dan perbandingan hubungan di antara data. Prosedur ini meliputi:
ü perhitungan
dan penggunaan rasio-rasio sederhana;
ü analisis
vertikal atau laporan persentase;
ü perbandingan
jumlah yang sebenarnya dengan data historis atau anggaran; serta
ü penggunaan
model matematis dan statistik, seperti analisis regresi.
Analisis regresi dapat melibatkan
penggunaan data nonkeuangan (seperti data jumlah karyawan) maupun data
keuangan.
Prosedur analitis seringkali meliputi
juga pengukuran kegiatan bisnis yang mendasari operasi serta membandingkan
ukuran-ukuran kunci ekonomi yang menggerakkan bisnis dengan hasil keuangan
terkait. Prosedur analitis umumnya digunakan dalam pendekatan top-down untuk mengembangkan harapan
atas akun laporan keuangan dan untuk menilai kelayakan laporan keuangan dalam
konteks tersebut.
Inspeksi
Inspeksi meliputi pemeriksaan rinci
terhadap dokumen dan catatan, serta pemeriksaan sumber daya berwujud. Prosedur
ini digunakan secara luas dalam auditing. Inspeksi seringkali digunakan dalam
mengumpulkan dan mengevaluasi bukti bootom-up
maupun top-down. Dengan melakukan
inspeksi atas dokumen, auditor dapat menentukan ketepatan persyaratan dalam
faktur atau kontrak yang memerlukan pengujian bottom-up atas akuntansi transaksi tersebut. Pada saat yang sama,
auditor seringkali mempertimbangkan implikasi bukti dalam konteks pemahaman
faktor-faktor ekonomi dan persaingan entitas. Sebagai contoh, pada saat auditor
memeriksa kontrak sewa guna usaha, ia melakukan verifikasi kesesuaian akuntansi
yang digunakan untuk sewa guna usaha, mengevaluasi bagaimana sewa guna usaha
ini berpengaruh pada kegiatan pembiayaan dan investasi entitas, dan akhirnya
mempertimbangkan bagaimana sewa guna usaha ini dapat mempengaruhi kemampuan
entitas untuk menambah penghasilan dan bagaimana pengaruh transaksi ini atas
struktur biaya tetap entitas.
Istilah-istilah seperti
me-review (reviewing), membaca (reading),
dan memeriksa (examining) adalah
sinonim dengan menginspeksi dokumen dan catatan. Menginspeksi dokumen dapat
membuka jalan untuk mengevaluasi bukti documenter. Dengan demikian melalui
inspeksi, auditor dapat menilai keaslian dokumen, atau mungkin dapat mendeteksi
keberadaan perubahaan atau item-item yang dipertanyakan. Bentuk lain dari
inspeksi adalah scanning atau
memeriksa secara tepat dan tidak terlampau teliti dokumen dan catatan.
Memeriksa sumber daya
berwujud memungkinkan auditor dapat mengetahui secara langsung keberadaan dan
kondisi fisik sumber daya tersebut. Dengan demikian, inspeksi juga memberikan
cara untuk mengevaluasi bukti fisik.
Konfirmasi
Meminta konfirmasi adalah bentuk
permintaan keterangan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara
langsung dari sumber independen di luar organisasi klien. Dalam kasus yang
lazim, klien membuat permintaan kepada pihak luar secara tertulis, namun auditor yang mengendalikan pengiriman
permintaan keterangan tersebut. Permintaan tersebut juga harus meliputi
instruksi berupa permintaan kepada penerima untuk mengirimkan tanggapannya
secara langsung kepada auditor. Konfirmasi menyediakan bukti bottom-up penting dan digunakan dalam
auditing karena bukti tersebut biasanya objektif dan berasal dari sumber yang
independen.
Permintaan
Keterangan
Permintaan keterangan meliputi
permintaan keterangan secara lisan atau tertulis oleh auditor. Permintaan
keterangan tersebut biasanya ditujukan kepada manajemen atau karyawan, umumnya
berupa pertanyaan-pertanyaan yang timbul setelah dilaksanakannya prosedur
analitis atau permintaan keterangan yang berkaitan dengan keusangan persediaan
atau piutang yang dapat ditagih. Auditor juga dapat langsung meminta keterangan
pada pihak eksteren, seperti permintaan keterangan langsung kepada penasehat
hokum klien tentang kemungkinan hasil litigasi. Hasil permintaan keterangan
dapat berupa bukti lisan atau bukti dalam bentuk representasi tertulis.
Perhitungan
Dua aplikasi yang paling umum dari
perhitungan adalah (1) perhitungan fisik sumber daya berwujud seperti jumlah
kas dan persediaan yang ada, dan (2) akuntansi seluruh dokumen dengan nomor
urut yang telah dicetak. Yang pertama menyediakan cara untuk mengevaluasi bukti
fisik tentang jumlah yang ada, sedangkan yang kedua dapat dipandang sebagai
penyediaan cara untuk mengevaluasi pengendalian internal perusahaan melalui
bukti yang objektif tentang kelengkapan catatan akuntansi. Teknik perhitungan
ini menyediakan bukti audit bottom-up,
namun auditor seringkali terdorong untuk memperoleh bukti top-down terlebih dahulu guna mendapatkan konteks ekonomi dari
prosedur perhitungan.
Penelusuran
Dalam penelurusan (tracing) yang seringkali juga disebut sebagai penelusuran ulang,
auditor (1) memilih dokumen yang dibuat pada saat transaksi dilaksanakan, dan
(2) menentukan bahwa informasi yang diberikan oleh dokumen tersebut telah
dicatat dengan benar dalam catatan akuntansi (jurnal dan buku besar). Arah
pengujian prosedur ini berawal dari dokumen menuju ke catatan akuntansi,
sehingga menelusuri kembali asal-usul aliran data melalui sistem akuntansi.
Karena proesdur ini memberikan keyakinan bahwa data yang berasal dari dokumen
sumber pada akhirnya dicantumkan dalam akun, maka secara khusus data ini sangat
berguna untuk mendeteksi terjadinya salah saji berupa penyajian yang lebih
rendah dari yang seharusnya (understatement)
dalam catatan akuntansi.
Pemeriksaan
Bukti Pendukung
Pemeriksaan bukti (vouching) pendukung meliputi (1) pemilihan ayat jurnal dalam
catatan akuntansi, dan (2) mendapatkan serta memeriksa dokumentasi yang
digunakan sebagai dasar ayat jurnal tersebut untuk menentukan validitas dan ketelitian
pencatatan akuntansi. Dalam melakukan vouching,
arah pengujian berlawanan dengan yang digunakan dalam tracing. Prosedur vouching digunakan
secara luas untuk mendeteksi adanya salah saji berupa penyajian yang lebih
tinggi dari yang seharusnya (overstatement)
dalam catatan akuntansi.
Pengamatan
Pengamatan (observing) berkaitan dengan memperhatikan dan menyaksikan
pelaksanaan beberapa kegiatan atau proses. Kegiatan dapat berupa pemrosesan
rutin jenis transaksi tertentu seperti penerimaan kas, untuk melihat apakah
para pekerja sedang melaksanakan tugas yang diberikan sesuai dengan kebijakan
dan prosedur perusahaan. Pengamatan terutama penting untunk memperoleh
pemahaman atas pengendalian internal. Auditor juga dapat mengamati kecermatan
seorang karyawan klien dalam melaksanakan pemeriksaan tahunan atas fisik
persediaan. Pengamatan yanf terakhir ini memberikan peluang untuk membedakan
antara mengamati dan menginspeksi.
Pelaksanaan
Ulang
Salah
satu prosedur audit yang penting adalah pelaksanaan ulang (reperforming) perhitungan dan rekonsiliasi yang dibuat oleh klien.
Misalnya menghitung ulang total jurnal, beban penyusutan, bunga akrual dan
diskon atau premi obligasi, perhitungan kuantitas dikalikan harga per unit pada
lembar ikhtisar persediaan, serta total pada skedul pendukung dan rekonsiliasi.
Auditor juga dapat melaksanakan ulang beberapa aspek pemrosesan transaksi
tertentu untuk menentukan bahwa pemrosesan awal telah sesuai dengan
pengandalian intern yang telah dirumuskan. Sebagai contoh, auditor dapat melaksanakan
ulang pemeriksaan atas kredit pelanggan pada transaksi penjualan untuk
menentukan bahwa pelanggan memang memiliki kredit yang sesuai pada saat
transaksi tersebut diproses. Pemeriksaan ulang biasanya memberikan bukti bottom-up, dan dengan bukti bottom-up lainnya, auditor dapat
terlebih dahulu memahami konteks ekonomi untuk pengujian audit tersebut.
Teknik
Audit Berbantuan Komputer
Apabila catatan akuntansi klien
dilaksanakan melalui media elektronik, maka auditor dapat menggunakan teknik
audit berbantuan computer (computer-asssited
audit techniques/CAAT) untuk membantu melaksanakan beberapa prosedur yang
telah diuraikan sebelumnya. Sebagai contoh, auditor dapat menggunakan perangkat
lunak komputer untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
Melaksanakan
perhitungan dan perbandingan yang digunakan dalam prosedur analitis.
Memilih
sampel piutang usaha untuk konfirmasi.
Mencari
sebuah file dalam komputer untuk menentukan bahwa semua dokumen yang berurutan
telah dipertanggungjawabkan.
Membandingkan
elemen data dalam file-file yang berbeda untuk disesuaikan (seperti harga yang
tercantum dalam faktur dengan master file yang memuat harga-harga yang telah
disahkan)
Memasukkan
data uji dalam program klien untuk menentukan apakah aspek komputer dari
pengendalian intern telah berfungsi.
Melaksanakan
ulang berbagai perhitungan seperti penjumlahan buku besar pembantu piutang
usaha atau file persediaan.
IV. KERTAS KERJA AUDIT
Dokumentasi
bukti audit disediakan dalam kertas kerja.
SAS 41, Working papers (AU
339.03), menguraikan kertas kerja (Working
papers) sebagai catatan yang disimpan oleh auditor tentang prosedur audit
yang diterapkan pengujian yang dilaksanakan, informasi yang diperoleh, dan
kesimpulan tentang masalah yang dicapai dalam audit. Kertas kerja memberikan :
· Dukungan
utama bagi audit
· Cara
untuk melakukan koordinasi dan supervisi audit
· Bukti
bahwa audit dilaksanakan sesuai dengan GAAS
A.
Jenis
Kertas Kerja
Jenis- jenis kertas
kerja yang dalam audit, antara lain :
1.
Kertas
Kerja Neraca Saldo
Dalam
kertas kerja neraca saldo tersedia
kolom- kolom untuk saldo buku besar tagun berjalan (sebelum penyesuaian dan
reklasifikasi audit), penyesuaian, saldo setelah penyesuaian, reklasifikasi,
dan saldo akhir (telah diaudit). Kertas kerja neraca saldo merupakan kertas
kerja yang paling penting di dalam audit karena:
·
Menjadi mata rantai penghubung antara
akun buku besar klien dan item – item yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
·
Memberikan dasar untuk pengendalian
seluruh kertas kerja individual.
·
Mengidentifikasi kertas kerja spesifik
yang memuat bukti audit bagi setiap item laporan keuangan.
2. Skedul dan Analisis
Istilah
skedul kertas kerja (working paper
schedule) dan analisis kertas kerja (working paper analysis) digunakan
secara bergantian untuk menggambarkan setiap kertas kerja yang memuat bukti-
bukti yang mendukung item –item dalam kertas kerja neraca saldo. Apabila
beberapa buku akun besar digabungkan untuk tujuan pelaporan, maka harus disusun
skedul kelompok (group schedule) atau
sering juga disebut sebagai skedul utama
(lead schedule). Selain menunjukkan akun masing – masing buku besar yang
ada dalam kelompok tersebut, skedul utama juga mengidentifikasi skedul atau
analisis dalam kertas kerja individu yang memuat bukti audit yang diperoleh
untuk masing – masing akun dalam kelompok tersebut.
3. Memoranda Audit dan Informasi
Penguat
Memoranda Audit (audit memoranda)
merujuk pada data tertulis yang disusun oleh auditor dalam bntuk naratif.
Memoranda meliputi komentar – komentar atas pelaksanaan prosedur – prosedur
audit yang meliputi :
1)
Linkup pekerjaan
2)
Temu – temuan
3)
Kesimpulan audit.
Auditor
juga dapat menyusun memoranda audit untuk mendokumentasikan informasi penguat
sebagai berikut :
·
Salinan risalah rapat dewan direksi
·
Representasi tertulis dari manajemen dan
para pakar yang berasal dari luar organisasi
·
Salinan kontrak – kontrak penting.
4. Ayat Jurnal Penyesuaian dan Ayat
Jurnal Reklasifikasi
Ayat jurnal penyesuaian (adjusting
entries) merupakan koreksi atas kesalahan klien sebagai
akibat pengabaian atau salah penerapan GAAP. Oleh karena itu, pada akhirnya
ayat jurnal penyesuaian secara sendiri- sendiri atau bersama – sama akan
dianggap material dengan harapan, akan dicatat oleh klien sehingga saldo buku
besar dapat sisesuaikan. Sebaliknya, ayat
jurnal reklasifikasi berkaitan dengan penyajian laporan keuangan yang benar
dengan saldo akun yang sesuai.
Setiap
ayat jurnal yang dianggap material oleh auditor dan diusulkan dalam kertas
kerja harus ditunjukkan dalam :
v Skedul
atau analisis dari setiap akun yang mempengaruhi,
v Setiap
skedul utama yang dipengaruhi,
v Ikhtisar
terpisah dari ayat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal reklasifikasi yang
diusulkan, dan
v Kertas
kerja neraca saldo.
B.
Menyusun
Kertas Kerja
Teknik – teknik dasar yang harus
diperhatikan dalam menyusun kertas kerja yang baik, antara lain :
·
Judul
(heading). Setiap kertas ikerja harus memuat nama klie, judul
deskriptif yang dapat mengidentifikasi isi dari kertas kerja tersebut.
·
Nomor
Indeks (index number). Setiap kertas kerja harus diberi
nomor indeks atau nomor referensi untuk tujuan identifikasi atau pengarsipan.
·
Referensi
Silang (cross-referencing). Data dalam kertas kerja yang
diambil dari kertas kerja lainnya atau yang digunakan dalam kertas kerja lain
harus diberi referensi silang. Pada umumnya, program microcomputer yang
digunakan untuk menyusun kertas kerja memiliki kemampuan untuk memberikan
referensi silang dan menghubungkan kertas kerja secara elektronik.
·
Tanda koreksi (tick maks). Tanda
koreksi berupa simbol – simbol seperti tanda pengecekan (P)
yang digunakan dalam kertas kerja, menunjukkan bahwa auditor telah melaksnakan
sejumlah prosedur pada item-item dimana tanda pengecekan tersebut diberikan.
Keterangan tentang kertas kerja tersebut harus dapat menjelaskan tentang sifat
dan luasnya pekerjaan yang disajikan oleh setiap tanda koreksi atau dapat
memberikan informasi tambahan bagi item- item yang deberi tanda koreksi
tersebut.
·
Tanda
tangan dan tanggal (signatures and dates). Setelah
menyelesaikan masing-masing tugasnya, penyusun maupun pe-review kertas kerja
tersebut harus membubuhkan paraf dan tanggal pada kertas kerja tersebut. Hal
ini diperlukan untuk menetapkan tanggung jawab atas pekerjaan dan review yang
dilaksanakan.
C.
Me-review
Kertas Kerja
Terdapat
beberapa tingkatan dalam melakukan review
kertas kerja dalam syatu kantor CPA. Review
tingkat pertama dilakukan oleh supervisor dari penyusun seperti atasan dan
manajernya. Review dilakukan apabila
pekerjaan pada segmen tertentu dalam suatu audit telah diselesaikan. Pihak yang
melakukan review terutama menekankan
perhatian pada lingkup pekerjaan yang dilakukan, bukti dan temuan yang
diperoleh, serta kesimpulan yang telah dicapai oleh penyusun. Review lainnya dilakukan atas kertas
kerja apabila pekerjaan lapangan telah diselesaikan.
D.
Pengarsipan
Kertas Kerja
Kertas
kerja diarsipkan menurut dua kategori
antara lain :
1)
File Permanen (permanent file) memuat data
yang diharapkan tetap bermanfaat bagi auditordalam banyak perikatan dengan
klien di masa mendatang.
2)
File tahun berjalan (current file)
memuat informasi penguat yang berkenaan dengan pelaksanaan program audit tahun
berjalan saja.
Pada
umumnya item – item yang ditemui dalam berkas permanen , antara lain :
·
Salinan anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga klien.
·
Bagan akun dan manual atu pedoman
prosedur.
·
Struktur organisasi.
·
Tata letak pabrik, proses produksi, dan
produk – produk utama.
·
Ketentuan – ketentuan dalam modal saham
dan penerbitan obligasi.
·
Salinana kontrak jangka panjang, seperti
sewa guna usaha, rencana pensiun, perjanjian pembagian laba dan bonus.
·
Skedul amortisasi kewajibanjangka
panjang serta penyusutan aktiva pabrik.
·
Ikhtisar prinsip –prinsip akuntansi yang
digunakan oleh klien.
E.
Kepemilikan
dan Penyimpanan Kertas Kerja
Kertas
kerja menjadi milik kantor akuntan, bukan milik klien atau pribadi auditor.
Namun hak kepemilikan oleh kantor akuntan tersebut masih tunduk pada pembatasan
– pembatasan yang diatur dalam kode etik profesi auditor itu sendiri. Peraturan
301, Code of Profesional Conduct dari
AICPA menentukan bahwa seorang CPA dilarang untuk mengungkapkan setiap
informasi rahasia yang diperoleh selama pelaksanaan penugasan profesional tanpa
seizin klien, kecuali untuk kondisi tertentu sebagaimana ditetapkan dalam
peraturan.
Penyimpangan
kertas kerja terletak pada tangan auditor, di mana ia bertanggung jawab untuk
menyimpannya dengan aman. Kertas kerja yang tergolong sebagai file permanen
akan disimpan untuk waktu yang tak terbatas. Sedangkan kertas kerja yang
tergolong sebagai file tahun berjalan akan disimpan selama file tersebut
diperlukan oleh auditor untuk melayani klien atau diperlukan untuk memenuhi
persyaratan hukum sebagai referensi catatan. Ketentuan mengenai batasan waktu
penyipanan jarang yang melampaui waktu enam tahun.
DAFTAR
PUSTAKA
Boyton,
William C. dkk. 2003. Modern Auditing. Erlangga:
Jakarta
File Permanent ini bisa disimpan untuk berapa lama min? Cara Membuat Website
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
HapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
(AR) Dibutuhkan pengetahuan dan skill untuk melakukan audit.
BalasHapusTraining Auditor
* Adakah anda memerlukan pinjaman segera?
BalasHapus* Bayaran balik bulanan bermula dalam tempoh 8 bulan selepas anda telah mengutip pinjaman di akaun bank anda.
* Kadar faedah yang rendah 2%
* Tempoh pembayaran balik jangka panjang (1-30 tahun).
* Terma pinjaman fleksibel dan bayaran bulanan.
* Berapa lamakah diperlukan untuk membiayai? Selepas mengemukakan permohonan pinjaman
Anda boleh mengharapkan jawapan awal kurang dari 24 jam, dan ***.
*** Pembiayaan dalam tempoh 72-96 jam selepas menerima maklumat yang kami perlukan.
dari awak
Hubungi kami sekarang
E-mel: fastloanfirm3@gmail.com
TERBAIK TERBAIK,
Mr.Anthony Smith.
Syarikat Pinjaman Cepat
E-mel fastloanfirm3@gmail.com
Selamat siang,
BalasHapusApakah Anda dalam kesulitan keuangan? Apakah Anda membutuhkan pinjaman untuk melunasi utang Anda? Apakah Anda akan meningkatkan keuangan Anda? Apakah Anda seorang pengusaha yang ingin memperluas perusahaannya. Anda dianjurkan di sini untuk menghubungi pahlawan sejati, kepercayaan dan pinjaman pinjaman yang efektif untuk pinjaman Anda. Saya dikenal baik oleh individu maupun pemerintah untuk efisiensi besar kami.
LAYANAN TERMASUK:
* Pinjaman pribadi
* Pinjaman Bisnis
*
Renovasi * Pinjaman Klien
* Pinjaman Otomatis
dll ..
hubungi kami melalui email: accessloanfirm2030@gmail.com
Kami bersertifikat,
andal, andal, efisien, cepat dan dinamis.
Hormat saya,
Tuan Scott
Email kami di: accessloanfirm2030@gmail.com
Kabar baik Allah yang Maha Kuasa telah begitu setia kepada saya dan seluruh keluarga saya untuk menggunakan perusahaan pinjaman ibu Emily untuk mengubah situasi keuangan hidup saya untuk kehidupan yang lebih baik dan lebih stabil sehingga sekarang saya memiliki bisnis sendiri di kotaNama saya Nur Khomariyah dari kota Sidoarjo, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu. Emily karena membantu saya dengan pinjaman yang baik setelah saya menderita di tangan pemberi pinjaman palsu yang menipu saya karena uang saya tanpa menawarkan saya pinjaman, saya memerlukan pinjaman selama 2 tahun terakhir untuk memulai bisnis saya sendiri di kota Sidoarjo tempat saya tinggal dan saya jatuh ke tangan perusahaan palsu di India yang telah menipu saya dan tidak menawarkan pinjaman kepada saya dan saya sangat frustrasi karena saya kehilangan semua uang saya ke perusahaan palsu di India, karena saya berutang kepada bank dan teman-teman saya dan saya tidak punya orang untuk dituju, sampai suatu hari teman setia saya menelepon Slamet Raharjo setelah membaca kesaksiannya tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari ibu perusahaan pinjaman Emily, jadi saya harus menghubungi Slamet Raharjo dan dia mengatakan kepada saya dan meyakinkan saya untuk menghubungi ibu emily bahwa dia adalah ibu yang baik dan saya harus memanggil keberanian dan saya menghubungi ibu emily perusahaan dan secara mengejutkan, pinjaman saya diproses dan disetujui dan dalam waktu 2 jam pinjaman saya dipindahkan ke akun saya dan saya sangat terkejut bahwa ini adalah keajaiban dan saya harus bersaksi tentang ibu pekerjaan yang baik Emilyjadi saya akan menyarankan semua orang yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi ibu perusahaan pinjaman Emily melalui email: emilygregloancompany@gmail.com. atau whatsapp +447860370916 dan saya meyakinkan Anda bahwa Anda akan bersaksi seperti yang telah saya lakukan dan Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut tentang Mother Emily melalui saya email: nurkhomariyah1989@gmail.com dan Anda masih dapat menghubungi teman saya Nur Syarah yang memperkenalkan saya kepada Ms. Margaret melalui email: slametraharjo211989@gmail.comsemoga Tuhan terus memberkati dan mendukung ibu Emily yang telah mengubah kehidupan finansial saya.
BalasHapustujuan kredit untuk beban pokok penjualan ?
BalasHapus