MEMPEROLEH DATA YANG SIAP UNTUK DIANALISIS
Setelah data telah dikumpulkan dari sampel-sampel yang
mewakili populasi, langkah selanjutnya yang diambil ialah menganalisis data
tersebut untuk menguji hipotesis penelitian. Sebelum masuk dalam tahap
menganalisis data, ada langkah-langkah pendahuluan yang harus dipenuhi. Hal ini
akan membantu untuk memastikan bahwa data yang disajikan itu akurat, lengkap,
dan cocok untuk analisis selanjutnya.
Data yang telah diperoleh
melalui kuesioner kemudian harus dikodekan, diketik dan diedit. Oleh karena itu
perlu dipersiapkan skema kategorisasi sebelum data diedit. Dan untuk mengawali
langkah ini, ada tindakan mengkategorisasikan hasil yang perlu diperhatikan.
Berikut adalah langkah-langkah dalam persiapan data.
- Memberi Kode dan Entri Data
Pemberian kode pada data
melibatkan penomoran pada respon partisipan sehingga dapat dimasukkan ke dalam
basis data. Hal ini menjadi proses awal yang sangat penting agar data lebih
mudah untuk diolah. Setelah data diberi kode, data kemudian dapat dimasukkan ke
dalam basis data. Basis data tidak memiliki pogram khusus yang harus digunakan,
tetapi tergantung dari penggunan.
Memberi kode pada respon
Kode ini diperlukan untuk mempermudah dalam rangka
mengedit data yang diperoleh melalui penelitian. Pada tahap ini perlu
diperhatikan bagaimana memberi kode pada kolom yang tidak memiliki respon. Ada
peneliti yang mengosongkan bagian tersebut dan ada pula yang memberi kode
khusus. Kedua hal ini baik sejauh digunakan untuk semua kondisi yang tidak
memiliki respon.
Entri
Data
Dalam memasukka data ada
beberapa hal yang menjadi poin penting. Hal tersebut adalah bahwa menjadi
penting untuk menggunakan kolom pertama untuk bagian tujuan identifikasi,
melibatkan pemberian nomor pada setiap kuesioner dan memberi kode yang sama
pada kolom pertama dalam basis data tempat data disimpan selama proses
pengeditan.
- Mengedit data
Setelah data diketik ke dalam basis data, maka
langkah selanjutnya adalah mengedit data. Ini dilakukan untuk mempermudah data
untuk dianalisis. Selain itu perlu diperhatikan bahwa pada bagian respon yang
kosong jika ada, harus diselesaikan dalam beberapa cara dan data yang tidak konsisten
perlu dicek kembali. Mengedit data berkaitan dengan mendeteksi dan mengoreksi
data yang tidak logis, tidak konsisten, dan data yang illegal dan kekurangan
informasi yang diberikan oleh responden.
- Data tak dicantumkan
Adanya bagian kuesioner yang
tidak diisi bisa terjadi karena repsonden tidak memahami pertanyaan, tidak
mengetahui jawaban atau malah tidak berminat menjawab pertanyaan. Untuk data
yang tidak dicantumkan dapat dikendalikan dengan mengabaikan data tersebut
ketika analisis telah selesai. Pendekatan ini sangat cocok dan mungkin
digunakan dalam data-data statistik. Kekurangannya adalah kondisi ini akan
mengurangi sampel data dan bahkan pada satu waktu akan ditemui dalam jumlah
yang sangat besar. Selain itu langkah lain adalah dengan mengambil nilai
rata-rata dari sampel yang ada dan terisi.
- Transformasi data
Transformasi data adalah
variasi dalam pemberian kode yang merupakan proses perubahan angka original
yang mewakili dari nilai kualitatif. Secara tipikal, data diubah untuk
menghindari masalah-masalah yang kemungkinan muncul dalam proses analisis data.
Jenis lain dari transformasi data adalah dengan membalikkan skor. Untuk
mempertahankan konsistensi maka perlu kecermatan sehingga data benar-benar
akurat untuk tujuan analisis. Selain itu, transformasi data juga bisa dilakukan
dalam kondisi ketika sejumlah pertanyaan telah digunakan untuk mengukur sebuah
konsep tunggal.
MENILAI DATA
Peneliti dapat memperoleh gambaran dengan mencari
ringkasan visual atau dengan melihat tendesi utama dan disperse dari variabel.
Ringkasan visual ini dapat diperoleh dengan mengukur lebar sampel untuk tujuan
mendapatkan tendensi utama, jarak, disperse, dan statistic lainnya pada setiap
bagian yang mengukur variabel independen dan dependen secara khusus mengukur
sebuah konsep yang baru.
- Frekuensi
Frekuensi mengacu pada
jumlah waktu berbagai subkategori dari fenomena tertentu terjadi, dari mana
persentase dan persentase kumulatif kejadian dapat dengan mudah dihitung.
Distribusi frekuensi menunjukkan jumlah atau banyaknya item dalam setiap
kategori.
- Grafik batang dan pie
Untuk lebih mudah memahami,
frekuensi dapat divisualkan dalam grafik misalnya grafik batang dan pie
sehingga lebih mudah untuk dipahami. Data dalam grafik memberikan hubungan yang
kuat dengan informasi dasar dari data yang ada.
- Mengukur tendensi utama dan penyebaran
Ada tiga jenis pengukuran
dari tendensi utama yang menawarkan gambaran umum dari data yang diperoleh.
a
Mengukur
tendensi utama
Pengukuran tendensi utama
dapat dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median),
nilai yang paling sering muncul (mode).
a.a
Nilai Rata-Rata (Mean)
Mean dari sekelompok angka
adalah jumlah dari keseluruhan angka yang ada, dibagi dengan banyaknya angka
bilangan tersebut.
a.b
Nilai Tengah (Median)
Nilai tengah adalah nilai
pusat dalam sebuah kelompok yang diteliti jika diurutkan baik dari yang paling
tinggi maupun paling rendah.
a.c Nilai yang
Paling Sering Muncul (Mode)
Adalah nilai yang paling
sering muncul dalam populasi yang menunjukkan tingkat keterseringan dipilih
oleh responden atau mayoritas responden memilih suatu item.
b
Mengukur
penyebaran
Penyebaran dilakukan untuk
menghitung nominal dan interval dari data yang diperoleh.
Pengkuran penyebaran dapat dilakukan dengan:
b.a Jarak (range )
Yaitu menghitung jarak
interval data yang diolah dan merujuk pada nilai yang esktrim dari penelitian.
b.b Variance
Yaitu nilai yang dihitung
dengan mengurangkan nilai rata-rata dari setiap observasi dari set data dan
perbedaannya dipangkatduakan dan membagi nilai angka observasi.
b.c
Standar
deviasi (standard deviation)
Yaitu dengan mengitung
dengan melakukan perhitungan rasio data dengan memberikan distriusi
variabilitas dari data.
- Hubungan antara variabel
a.
Hubungan antara
2 variabel nominal: pengujian X2
Hal ini dilakukan apabila
peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara dua variabel nominal atau
apakah variabel independen terhadap variabel lainnya.
b.
Korelasi
Korelasi menunjukkan arah,
kekuatan dan sigifikansi dari hubungan di antara semua variabel yang diukur
menggunakan level interval dan rasio.
PERUSAHAAN EKSELSIOR – Statistik Deskriptif Bagian I
Statistik deskriptif seperti ilia maksimum, minimum, nilai rata-rata,
standar deviasi dan varians diperoleh untuk item-item untuk skala interval.
Dari data-data statistik deskriptif
kemudian dilakukan tindakan-tindakan yang cocok untuk mengoreksi
data-data illegal.
MENGUJI MUTU DATA
1.
RELIABILITAS
Reliabilitas adalah indeks
yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dipercaya atau dapat diandalkan.
Bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil
pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur tersebut reliabel.
Atau dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di
dalam mengukur gejala yang sama.
2.
VALIDITAS
Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Prinsif validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsif
keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa
yang seharusnya diukur. Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran
atau pengamatan.
PERUSAHAAN EKSELSIOR – Statistik Deskriptif Bagian II
Statistik deskriptif seperti maksimum, minimum, nilai
tengah, standar deviasi, varians dapat diperoleh untuk mengetahui variabel
skala multi-item independen dan dependen
interval. Setelah memperoleh statistik deskriptif untuk variabel independen dan
dependen dalam penelitian, hipotesis penelitian kemudian dapat diuji.
0 komentar:
Posting Komentar