Bidang
Masalah yang Luas
Sebuah masalah tidak selalu berarti bahwa ada sesuatu
yang benar-benar salah dengan situasi dimana seseorang melihat sebuah
kemungkinan dalam konteks organisasi yang perlu diselesaikan. Masalah tersebut
juga dapat mengindikasikan sebuah ketertarikan pada suatu hal tertentu yang
mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan menemukan jawaban dalam
rangka meningkatkan atau memperbaiki situasi yang ada. Sehingga penting untuk mendefenisikan masalah
yang ada dalam berbagai situasi dimana hal tersebut terdapat celah antaral
aktual dan situasi ideal yang diinginkan. Masalah yang telah diidentifikasikan
perlu dipersempit menjadi pernyataan masalah yang spesifik setelah terkumpul
beberapa informasi awal dengan melalui suatu wawancara khusus dan penelitian
literatur.
Pengumpulan
Informasi Awal
Sifat Data yang Dikumpulkan
Melalui suatu
wawancara yang tidak terstruktur, wawancara terstruktur dan penelitian
perpustakaan akan membantu peneliti untuk mengidentifikasikan maslaah secara
lebih spesifik dan menyusun teori, menguraikan variabel-variabel yang mungkin
berpengaruh. Sifat informasi yang diperlukan oleh penliti untuk tujuan tersebut
dapat diklasifikasikan secara luas ke dalam dua bagian, yaitu:
1.
Informasi
latar belakang mengenai organisasi, merupakan faktor kontekstual
2.
Pengetahuan
yang berlaku tentang topik, merupakan temuan yang relevan dari penelitian
sebelumnya..
Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh dari
publikasi dokumen yang tersedia, situs web perusahaan, arsip perusahaan dan
sumber lainnya. Data yang diperoleh melaui sumber yang telah ada dan tidak
perlu dikumpulkan sendiri oleh penliti merupakan data sekunder. Sedangkan data
yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa
melaui pengamatan atau penyebaran kuisioner merupakan data primer.
Proses pengumpulan data awal yang diperoleh dari suatu
wawancara kepada responden baik dengan wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur akan memberi pewanwancara gagasan yang baik mengenai dinamika yang
berlaku dalam sistem. Langkah selanjutnya setelah wawancara adalah menabulasi
berbagai jenis informasi yang telah diproses selama wawancara dan menentukan
bila ada pola dalam respon yang dapat dilihat.
Survei
Literatur
Dari tabulasi yang menunjukkan variabel tertentu bagi
peneliti maka langkah berikutnya, yaitu melakukan survei literatur yang
merupakan satu cara untuk meringkaskan data sekunder dan adalah langkah penting
dalam proses penelitian untuk mendefinisikan maslaah penelitian. Survei
literatur merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya
publikasi dan nonpublikasi dari sumber sekunder dalam bidang minat khusus bagi
peneliti untuk memastikan bahwa tidak ada variabel penting disama lalu yang
ditemukan berulang kali pada proses mendefinisikan masalah.
Oleh karena itu, survei literatur yang baik menyediakan
dasar untuk menyusu kerangka teoritis yang komprehensif dimana hipotesis dapat
dibuat untuk diuji. Dari survei literatur yang dilakukan dapat dipastikan bahwa
:
a.
Variabel
penting yang kemudian besar memengaruhi situasi masalah tidak terlewatkan dalam
suatu studi.
b.
Gagasan
yang lebih jelas muncul, misalnya saja variabel apa yang lebih penting untuk
dipertimbangkan mengapa variabel tersebut dianggap penting dan bagaimana
variabel tersebut diinvestigasi untuk memecahkan masalah.
c.
Pernyataan
masalah dapat dibuat dengan tepat dan jelas.
d.
Sifat
dapat diuji dan dapat ditiru dari temuan penelitian saat ini meningkat.
e.
Peneliti
tidak mengalami resiko yang memboroskan usaha dengan mencoba menemukan kembali
sesuatu yang sudah diketahui.
f.
Masalah
yang diselidiki diterima oleh komunitas ilmiah sebagai relevan dan signifikan.
Melaksanakan Tinjauan Literatur
Langkah pertama
dalam proses tersebut meliputi pengidentifikasian berbagai bahan publikasi dan
nonpublikasi yang relevan. Kualitas suatu survei literatur terletak dari sumber
data yang dibaca dan diseleksi melalui buku, jurnal, tesis, catatan konferensi,
manuskrip non-publikasi, laporan, surat kabar, internet dan sumber lainnya. Secara umum, buku akademik dan jurnal menjadi
sumber yang paling berguna.
a)
Buku
Teks, dapat menampulkan suatu topik yang lingkupnya sangat luas. Buku teks
memberikan poin umum yang baik untuk mencari sumber yang lebih detail, misalnya
saja seperti jurnal, tesis, dan manuskrip non-piblikasi. Buku teks tidak up to date dari jurnal.
b)
Jurnal,
menjadi sumber yang penting dari sebuah informasi yang up to date. Jurnal akademik telah di riview sebelumnya, yang
menandakan bahwa artikel tersebut telah diamati oleh ahli sebelum
dipublikasikan.
c)
Tesis,
umunya mencakup review lengkap dari literatur pada area yang spesifik.
Kebanyakan tesis doktoral mencakup bebrapa bab empiris. Bab tersebut sering
kali memiliki kesamaan struktur dan karateristik dengan jurnal akademik.
d)
Catatan
konferensi, digunakan untuk menunjukkan penelitian terakhir atau penelitian
yang belum dipublikasi.
e)
Manuskrip
non-publikasi, merupakan sumber informasi yang tidak secara resmi diberikan
oleh individu, penerbit, atau perusahaan lain. Manuskrip non-publikasi menjadi
sumber informasi yang up to date
pula.
f)
Laporan-laporan,
departemen pemerintrahan dan komisi perusahaan melakukan banyak penelitian.
Penemuan tersebut yang telah dipublikasikan memberikan sumber informasi yang
spesifik tentang pasar, industri, atau informasi perusahaan.
g)
Surat
kabar, memberikan informasi bisnis terkini dan sumber informasi yang spesifik
tentang pasar, industri, atau informasi perusahaan. Dalam surat kabar, tidak
semua opini yang ada bersifat objektif.
h)
Internet,
peneliti bisa mencari buku, jurnal, artikel jurnal, catatan konfernsi, dan juga
tentang publikasi perusahaan serta laporan-laporan. Jumlah dari surat kabar,
majalah, jurnal elektronik terus meningkat.
Mencari Literatur
Langkah kedua
adalah pengumpulan informasi relevan baik melalui pencarian diperpustakaan
maupun aksesnya ke sumber online. Dengan teknologi modern, mencari sumber
dimana topik persoalan telah dipublikasikan menjadi sangat mudah. Hampir
disemua perpustakaan saat ini mempunyai sistem online untuk mencari artikel
yang perlu ditelaah lebih dalam, bahkan dapat mencetak publikasi informasi
mengenai beragam topik yang diinginkan. Sumber-sumber elektronik yang
kebanyakan dimiliki perpustakaan, yaitu :
a.
Jurnal
elektronik, beberapa perpustakaan berlangganan jurnal yang dipublikasikan atau
yang disediakan secara online.
b.
Basis
data teks lengkap, yang menyediakan teks lengkap dari artikel.
c.
Basis
data bibliografi, yang hanya dapat menampilkan kutipan bibliografi tentang nama
penulis, judul artikel atau buku, sumber publikasi, tahun, jilid, dan jumlah
halaman.
d.
Basis
data abstrak, yang menjadi tambahan memuat abstrak atau rangkuman dari artikel.
Evaluasi Literatur
Langkah ketiga
adalah mengevaluasi literatur. Pencarian literatur akan menghasilkan ratusan,
maka peneliti harus memilih buku atau jurnal yang relevan secara hati-hati. Judul
dari artikel atau buku akan mengidentifikasikan apakah artikel tersebut
berhubungan dengan studi yang sedang dilakukan. Beberapa kriterian untuk mengukur isi suatu
artikel atau buku adalah relevansi masalah yang sedang dikaji dengan artikel
atau buku, tingkat perlunya pengutipan, tahun publikasi buku atau artikel, dan
kualitas umum dari artikel atau buku.
Mendokumentasikan tinjauan literatur
Langkah keempat
adalah menulis tinjauan literatur. Dari survei literatur yang dilakukan dapat
didokumentasikan oleh peneliti untuk meyakinkan pembaca bahwa peneliti paham
dan menguasai pokok permasalahan dan telah melakukan tugasnya dengan benar
sesuai yang diperlukan untuk mengadakan penelitian serta kerangka teoritis akan
disusun diatas penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan akan semakin
memperkuat fondasi dari pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.
Definisi
Masalah
Setelah memperoleh data awal dari wawancara dan tinjauan
literatur yang dilakukan, proses selanjutnya adalah mempersempit masalah dari
dasar yang semula luas dan menekan persoalan dengan lebih jelas. Definisi
masalah adalah pernyataan dari pernyataan yang jelas, tepat dan ringkas atau
persoalan yang diinvestigasikan untuk menemukan solusi. Misalnya saja seberapa
besar pengaruh harga dan kualitas pada penilaian konsumen terhadap produk yang
digunakan?
Permasalahan penelitian merupakan dasar mengapa
penelitian dilakukan, dituangkan dalam latar belakang penelitian, dan latar
belakangnya dimulai dari hal yang bersifat umum kemudian mengerucut ke
permasalahan yang lebih spesifik. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan
tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda. Rumusan masalah hendaknya dapat
mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih dan dinyatakan dalam
kalimat tanya.
Proposal
Penelitian
Dalam proses penelitian, hal yang pertama yang harus
dilakukan adalah menyiapkan proposal penelitian yakni persetujuan antara orang
yang mengesahkan dan peneliti agar tidak ada kesalahpahaman dalam penelitian
yang akan dilakukan.
Proposal penelitian yang disiapkan oleh investigator
adalah hasil dari usaha yang direncanakan, terorganisasi dan hati-hati yang
secara mendasar mengandung bagian-bagian sebagai berikut:
1.
Tujuan
dari penelitian
Tujuan penelitian memuat uraian tentang apa yang akan
dicapai atau yang hendak diperoleh melalui penelitian yang dilakukan.
2.
Masalah
spesifik yang akan diteliti
Pada bagian ini
dijelaskan mengenai masalah spesifik yang akan diteliti tidak secara general
sehingga penelitian dapat fokus hanya pada satu titik masalah yang dihadapi,
3.
Cakupan
penelitian
Bagian ini menjelaskan tentang batasan atau bagian yang
diliputi oleh penelitian yang dilakukan.
4.
Sangkut
paut/relevansi penelitian
Bagian ini memberikan informasi keterkaitan masalah
dengan bagian yang lain sehingga dapat dihubungkan untuk kemudian menyediakan
informasi kepada manajer.
5.
Desain
penelitian yang mengandung secara jelas:
a.
Desain
sampling
Berisi tentang batas-batas yang akan dilakukan dalam
penelitian dengan membuat rencana pengambilan data sebagian dari populasi.
b.
Metode
pengumpulan data
Berisi tentang
langkah atau cara pengumpulan data, hal-hal yang dilakukan untuk memperoleh
informasi yang memadai.
c.
Analisis
data
Berisi informasi atas analisis dari data yang dikumpulkan
melalui pengumpulan data yang telah dilaksanakan.
6.
Jangka
waktu penelitian termasuk informasi mengenai kapan laporan disampaikan
Memberikan informasi mengenai jangka waktu penelitian.
Selama jangka waktu yang telah ditetapkan, harus disiapkan laporan periodik.
7.
Biaya,
yang secara mendetail menginformasikan biaya dengan referensi untuk
menspesifikkan bagian-bagian pengeluaran
Memberikan
informasi mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan secara detail dan jelas.
8.
Bibliografi
Memberikan informasi mengenai rujukan atau referensi
informasi yang digunakan selama penelitian.
Implikasi
Manajerial
Manajer
pada umumnya akan merasa frustasi ketika situasi yang mereka alami berdasarkan
gejala problematis tidak sejalan dengan apa yang mereka harapkan. Informasi masukan dari manajer akan membantu
peneliti untuk menetapkan bidang masalah yang luas dan menjelaskan teori yang
mereka terapkan tentang faktor-faktor situasional yang mempengaruhi masalah
utama.
Sebuah
proposal penelitian yang dikembangkan dengan baik memperbolehkan manajer untuk
menilai relevansi dari penelitian yang diusulkan. Untuk itu, perlu ada
keterlibatan aktif dari manajer dalam proses penelitian. Hal ini akan mendukung
arus informasi yang baik antara manajer dan peneliti sehingga secara jelas akan
meningkatkan relevansi dan kualitas dari penelitian.
Isu-Isu
Etis
Informasi pendahuluan memegang peranan penting dalam
proses penelitian karena akan membantu menyempitkan area masalah dan membatasi
masalah secara spesifik. Ketika suatu masalah telah spesifik dan dapat
dibatasi, seorang peneliti harus melihat kembali kemampuannya untuk melakukan
penelitian, jika tidak mampu harus dengan jujur mengatakan bahwa tidak mampu
karena jika memaksakan diri akan menghasilkan informasi yang kurang. Jika
mampu, peneliti harus menyampaikan informasi ini kepada semua pihak yang
dibutuhkan dalam proses penelitian agar dapat dibangun kerja sama. Seorang
peneliti harus mampu menjaga kerahasiaan respon informan dan demikian juga dengan
informan untuk tidak membocorkan hasil penelitian sebelum diterbitkan oleh
manajemen.
APPENDIX
1.
Sumber
informasi online yang berguna untuk penelitian bisnis
a.
i.
ABI/INFORM
Global dan ABI/INFORM
Menyediakan
informasi bidang bisnis, manajemen, industri dan perdagangan, dan jurnal imah
sejak 1971.
ii.
The
Business Periodicals Index (BPI)
Menyediakan
index bisnis dan manajemen secara periodic dan tersedia secara online dan
CD-ROM.
iii.
Dow
Jones Factiva
Menyediakan
berita dan informasi bisnis di mana koleksi data lebih dari 14.000.
iv.
EconLit
Menyediakan
artikel jurnal, buku, tinjauan buku, artikel dalam volume, makalah dan
disertasi yang komprehensif.
v.
The
International Bibliography of the Social Sciences (IBSS)
Adalah
sumber data online untuk penelitian sosial dan antar ilmu pengetahuan, berisi
tentang antropologi, ekonomi, politik, dan sosiologi.
vi.
PsycINFO
Basis
data dalam bentuk abstrak dari literature psikologi dari tahun 1800-an.
vii.
RePEc
Menyediakan
informasi dalam bentuk makalah, artikel jurnal dan software terkait dengan
ekonomi yang dibangun oleh voluntir lebih dari 63 negara untuk meningkatkan
penyebaran penelitian dalam bidang ekonomi.
b.
Di
Website
i.
Umum
Contoh:
ii.
Akuntansi
Contoh:
iii.
Bisnis
dan Manajemen
Contoh:
iv.
Keuangan
EKoonomi
Contoh:
v.
Pemasaran
Contoh:
2.
Database
Bibliografi
Daftar di bawah ini akan membantu
dalam menyusun sebuah bibliografi yang komprehensif pada topik bisnis.
a.
Indeks
bibliografi. Sebuah bibliografi yang kumulatif yang disusun berdasarkan subjek
dan sumber bibliografi.
b.
Buku
bisnis yang dicetak. Indeks ini dicetak berdasarkan pengarang, judul, dan
subjek bisnis dalam idang keuangan,
bisnis, dan ekonomi.
c.
Indeks
bisnis secara periodik. Indeks kumulatif yang mencakup 270 bisnis secara
periodic.
d.
Pedoman
informasi manajemen. Memberikan referensi bibliografi dalam banyak area bisnis.
e.
Abstrak
Manajemen Sumber Daya. Indeks ini adalah bagian dari artikel yang sejalan
dengan manajemen dan orang dan perilaku organisasi.
f.
Abstrak
Psikologis. Merangkum literature dalam bidang psikologi yang mencakup raturan jurnal,
laporan dan dokumen-dokumen ilmiah.
g.
Buletin
pelayanan informasi bidang public. Sebuah selektif indeks dari buku, direktori,
dokumen pemerintah yang terkait dengan urusan public.
h.
Abstrak
yang berkaitan dengan pekerjaan. Indeks ini berisi abstrak artikel, disertasi,
dan buku yang berkaitan dengan pekerjaan, orang, dan perilaku organisasi.
3.
Format
APA untuk referensi artikel yang relevan
Format penulisan referensi:
a.
Untuk
penulis tunggal
Leshin, C.B. (1977). Management
on the World Wide Web. Englewood Cliffs, NJ: Pretince Hall.
b.
Untuk
penulis lebih dari satu orang.
Cornett, M., Wiley, B.J., & Sankar, S. (1988). The Pleasure of nurturing. London:
McMunster Publishing
c.
Seorang
penulis yang menulis banyak buku pada tahun yang sama
Roy, A. (1998a). Chaos
Theory. New York: Macmilan Publishing Enterprises
Roy, A. (1998b). Classic
Chaos. San Fransisco, CA: Jossey Bamar
d.
Buku
yang diedit
Pennathur, A., Leong, F.T., & Schuster, K. (Eds).
(1988). Style and substance of thinking.
New York: Publishers Paradise.
e.
Untuk
bab dalam sebuah buku yang diedit
Riley, T., & Bretch, M.L. (1998). The success of the
mentoring process. In R. Williams (ed.). Mentoring
and career success, pp. 129-150, New York: Wilson Press
f.
Review
buku
Nichols, P. (1988). A new look at Home Services [Review
of the book Providing Home Services to the Elderly by Girch, S.] Family Review Bulletin, 45, 12-13.
g.
Artikel
Jurnal
Jeanquart, S., & Peluchetter, J. (1977). Diversity in
the workforce and management models, Journal
of Social Work Studies, 43 (3), 72-85.
h.
Artikel
jurnal dalam media cetak
Van Herpen, E., Pieters, R. & Zeelenberg, M. (2009),
When Demand Accelerates Demand: Trailing the Bandwagon, Journal of Consumer Psychology, in press.
i.
Publikasi
prosiding konferensi
Yeshwant, M. (1988). Revised thinking on Indian
Philosophy and religion. In S. Pennathur (Ed.), Proceedings of the Ninth International Conference on Religion, (pp.100-107).
Bihar, India: Bihar University.
j.
Disertasi
doctoral
Kiren, R.S. (1997). Medical
advances and quality of life. Unpublished doctoral dissertation, Ohama
State University.
k.
Presentasi
dalam konferensi
Bajaj, L.S. (1966, March 13). Practical tips for effiecient work management. Paper presented at
the annual meeting of Entrepreneurs, San Jose, CA.
l.
Naskah
yang tidak dipublikasikan
Pringle, P.S. (1991). Training
and development in the ‘90s. Unpublished manuscript, Southern Illinois
University, Diamondale, IL.
m.
Artikel
Koran, tidak ada penulis
The new GM pact. (1998, July 28). Concord Tribune, p.l.
4.
Referensi
dan pengutipan dalam tinjauan pustaka
a.
Film
Maas, J.B. (Producer), & Gluck, D.H. (Director).
(1979). Deeper into hypnosis (film).
Englewood Cliff, NJ: Pretince Hall.
b.
Rekaman
Kaset
Clark, K.B. (Speaker). (1976). Problems of freedom and behavior modification (Casseette Recording
No. 7612). Washington, DC: American Psychological Association.
c.
Sumber
Elektronik
Author, I. (1998). Technology and immediacy of
information [Online] Available at http://www.bnet.act.com
d.
Dokumen
online, penulis tidak diketahui, tidak ada tanggal
GVU’s 18th WWW customer survey. (n.d.).
Retrieved March 24th, 2009, from
http://www.bb.gotech.edu/gvu/user-surveys/survey-2008-10/
e.
Laporan
dari organisasi swasta, yang tersedia di web organisasi
Philips UK. (2009, March 23). U.S.Department of Energy honors Philips for significant advancement in
LED lighting. Retrieved March 24th,
2009, from http://www.philips.co.uk/index.page
f.
Pesan
yang dipasang di forum online atau grup diskusi
Davitz, J. R. (2009, February, 21). How medieval and
renaissance nobles were different from each other [Msg 131]. Message posted to
http://groups.yahoo.com/group/Medieval_Saints/message/131
0 komentar:
Posting Komentar