Senin, 14 April 2014

Ch. 4- The Research Process: Theoretical Framework and Hypothesis Development




KEBUTUHAN AKAN KERANGKA DASAR TEORITIS
            Setelah melakukan langkah pertama dan kedua dari hypothetico-deductive method, yakni dengan mengumpukan informasi awal dan membatasi masalah dengan melakukan wawancara, tinjauan pustaka dan akhirnya membatasi masalah, langkah selanjutnya adalah mengembangkan kerangka dasar teoritis. Kerangka dasar teoritis ini adalah fondasi utama dari metode hypothetico-deductive yang menggambarkan bagaimana peneliti menilai sebuah fenomena terkait dengan model lain dan menjelaskan mengapa peneliti yakin bahwa variabel-variabel yang digunakan saling terhubung.
            Proses membangun kerangka dasar teoritis ini menyangkut:
1.      Memperkenalkan defenisi konsep atau variabel dari model yang digunakan
2.      Mengembangkan sebuah model konseptual yang menyediakan gambaran yang deskriptif dari teori yang digunakan
3.      Teori yang digunakan memberikan penjelasan hubungan antara variabel dalam model yang digunakan
Adanya kerangka dasar teoritis ini akan sangat membantu dalam membangun sebuah hipotesis yang dapat diuji apakah benar atau tidak. Pengujian ini dilakukan melalui analisis statistik yang tepat. Mebangun sebuah kerangka dasar teoritis adalah pusat untuk menguji masalah melalui proses investigasi.
VARIABEL-VARIABEL
            Sebuah variabel adalah segala sesuatu yang dapat membuat nilai menjadi berbeda dan bermacam-macam meskipun diterapkan pada kondisi yang pernah ada dalam hal ini penelitian terdahulu baik menyangkut orang maupun objek lainnya.
            Jenis Variabel
1.      Variabel dependen
Variabel ini adalah variabel kepentingan utama untuk peneliti sekaligus menjadi variabel standar. Melalui analisis variabel dependen, sangat mungkin menemukan solusi dari masalah yang dialami. Kebanyakan peneliti lebih suka menyajikan variabel dependen dalam bentuk data kuantitatif dan pengukurans sejauh setiap variabel saling terkait dan berhubungan. Sangat mungkin memiliki lebih dari satu variabel dependen dalam sebuah penelitian. Jika menggunakan lebih dari satu variabel dependen dapat disebut sebagai analisis statistik bervariasi. 
2.      Variabel independen
Pada umumnya variabel ini dianggap sebagai variabel tunggal yang mempengaruhi variabel dependen baik pada sisi negatif maupun positif. Oleh karena itu ketika peneliti menyajikan vairabel independen maka akan selalu ada variabel dependen di mana setiap satu unit peningkatan variabel independen ada peningkatan atau penurunan pada variabel dependen. Untuk menetapkan bahwa perubahan dalam variabel independen menyebabkan perubahan dalam variabel dependen, keempat kondisi berikut harus dipenuhi:
a.       Setiap perubahan variabel dependen harus terkait dengan setiap perubahan pada variabel independen
b.      Variabel independen harus mendahului variabel dependen karena yang pertama harus ada adalah penyebab baru kemudian efek.
c.       Tidak ada faktor lain yang harus menjadi kemungkinan penyebab perubahan dalam variabel dependen. Maka, peneliti harus mengontrol dengan dampak dari variabel lain.
d.      Penjelasan logis diperlukan tentang mengapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen 
3.       Moderating variable
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi baik memperlemah
atau memperkuat hubungan antara variabel independen ke dependen. Variabel moderator adalah variabel ketiga yang memodifikasi hubungan asli anatara variabel dependen dan independen. Kapanpun hubungan antara variabel independen dan dependen menjadi dependen pada variabel yang lain, peneliti akan menyatakan bahwa variabel ketika ini memilki dampak moderating pada variabel dependen dan independen.
Perbedaan antara variabel independen dan moderating:
Variabel independen langsung memberi pengaruh kepada variabel dependen sementara moderating variabel menjadi penengah antara variabel independen dan variabel. 
4.      Mediating variable
Variabel mediasi adalah suatu variabel yang timbul antara waktu variabel independen mulai berlaku untuk mempengaruhi variabel dependen dan waktu di mana dampaknya terasa. Sehingga ada kualitas temporal atau dimensi waktu ke variabel mediasi.
            Variabel independen membantu untuk menjelaskan varians dalam variabel dependen; variabel mediasi timbul pada waktu t2 sebagai fungsi independen variabel yang juga membantu itu melakukan konsep hubungan antara variabel independen dan dependen, dan variabel moderasi memiliki dampak yang tergantung pada hubungan antara dua variabel. Untuk menentukan variabel, perlu dilakukan penguasaan bahan dengan membaca secara cermat dinamika operasi pada setiap situasi.
KERANGKA DASAR TEORITIS
            Kerangka dasar teoritis adalah fondasi di mana proyek penelitian didasarkan. Kerangka dasar ini dikembangkan dan dijelaskan dengan logis dan diuraikan hubungan antara variabel revelan yang dianggap terhadap situasi dan diidentifikasi melalui proses interview, observasi dan tinjauan pustaka. Selain itu dalam pengembangan kerangka dasar teoritis ini dibutuhkan pengalaman dan intuisi.
            Hubungan antara tinjauan pustaka dan kerangka dasar teoritis adalah menyediakan fondasi yang kuat untuk pengembangan selanjutnya. Tinjauan pustaka mengidentifikasi variabel-variabel penting sebagaimana yang ditentukan oleh penemuan penelitian sebelumnya. Kerangka dasar teoritis mewakili dan menguraikan hubungan antara variabel, menjelaskan teori dengan menakankan hubungan dan menjelaskan dasar hubungan.
Komponen-Komponen Kerangka Dasar Teoritis
Kerangka dasar teoritis yang baik mengidentifikasi dan menjelaskan variabel-variabel yang relevan yang penting pada masalah dan secara berkelanjutan menguraikan dan menjelaskan hubungan di antara masing-masing variabel.
            Ada tiga ciri dasar yang harus digabungkan pada setiap kerangka dasar teoritis:
a.       Variabel-variabel yang dipandang relevan harus didefinisikan dengan jelas
b.      Harus dimunculkan sebuah model konseptual yang menjelaskan hubungan di antara variabel
c.       Harus ada penjelasan yang tegas mengapa kita mengharapkan hubungan ini ada.
Sebuah model konseptual akan membantu untuk membentuk struktur dalam diskusi literatur karena menggambarkan bagaimana konsep saling terkait. Sebuah diagram yang skematis membantu pembaca untuk memvisualisasikan hubungan teoritis. Sebuah model yang baik harus berlandaskan toeri yang kuat. Kejelasan sebuah teori atas hubungan yang ada adalah komponen terakhir dari kerangka dasar teoritis.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
            Ketika peneliti sudah memiliki informasi awal untuk mengidentifikasi variabel pada sebuah situaasi, langkah selanjutnya adalah menemukan rumusan batasan yang dapat diuji yang disebut dengan pengembangan hipotesis.
Definis Hipotesis        
Hipotesis adalah sebuah pernyataan tentative dan belum diuji yang memprediksi apa yang Anda harapkan untuk menemukan dalam data empiris Anda. Hipotesis berasal dari teori di mana model konseptual didasarkan dan sering memiliki relasi.
Pernyataan Hipotesis: Format
            Hipotesis dapat menguji apaka ada perbedaan antara dua grup diantara sekian banyak grup dengan memandang variabel lainnya. Untuk mengukur apakah ada hubungan terkait atau perbedaan, hipotesis ini dapat dibentuk baik sebagai proposisi maupun dalam format if-then statements.
Contoh: If employees are more healthy, then they will take sick leave less frequently.
Hipotesis langsung dan tidak langsung
            Hipotesis langsung adalah hipotesis yang menghubunkan dua variabel dalam bentuk positif, negatif, lebih dari, kurang dari dan sebaginya. Ini disebut hipotesis langsung karena arah hubungan antara dua variabel terindikasi. Hipotesis tidak langsung adalah hipotesis yang menjadi dalili sebuah hubungan atau perbedaan tetapi tidak ada indikasi arah dari hubungan atau perbedaan.
Hipotesis tidak ada dan pengganti
            Hipotesis null adalah sebuah hipotesis yang dibangun untuk mendukung hipotesis pengganti. Hipotesis pengganti adalah hipotesis yang menggambarkan sebuah hubungan di antara dua variabel atau menandakan perbedaan di antara kelompok.
PENGUJIAN HIPOTESIS DENGAN PENELITIAN KUALITATIF: ANALISIS KASUS MASALAH
            Hipotesis dapat diuji dengan data kualitatif. Untuk menguji hipotesis diperlukan sebuah faktor utama yang menyebabkan faktor lainnya muncul. Penelusuran yang baru ini melalui dikonfirmasi dari hipotesis yang asli, diakui sebagai metode kasus negative yang memungkinkan peneliti untuk merevisi teori dan hipotesis.
DAMPAK MANAJERIAL
            Pengembangan masalah mengacu pada kerangka dasar teoritis akan menghindarkan manajer dari keinginan meggunakan ramalan dan perasaan dalam mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena landasan untuk mencari akar masalah dan solusi semakin jelas dengan hadirnya kerangka dasar ini sehingga hipotesis dapat diuji dengan benar. Pengetahuan ini akan sangat membantu dalam menelaah setiap masalah yang dialami oleh perusahaan sehingga setiap keputusan yang diambil bersifat objektif dan ilmiah.

0 komentar:

Posting Komentar