KEBUTUHAN
AKAN KERANGKA DASAR TEORITIS
Setelah
melakukan langkah pertama dan kedua dari hypothetico-deductive
method, yakni dengan mengumpukan informasi awal dan membatasi masalah
dengan melakukan wawancara, tinjauan pustaka dan akhirnya membatasi masalah,
langkah selanjutnya adalah mengembangkan kerangka dasar teoritis. Kerangka
dasar teoritis ini adalah fondasi utama dari metode hypothetico-deductive yang menggambarkan bagaimana peneliti menilai
sebuah fenomena terkait dengan model lain dan menjelaskan mengapa peneliti
yakin bahwa variabel-variabel yang digunakan saling terhubung.
Proses
membangun kerangka dasar teoritis ini menyangkut:
1.
Memperkenalkan
defenisi konsep atau variabel dari model yang digunakan
2.
Mengembangkan
sebuah model konseptual yang menyediakan gambaran yang deskriptif dari teori
yang digunakan
3.
Teori
yang digunakan memberikan penjelasan hubungan antara variabel dalam model yang
digunakan
Adanya kerangka dasar teoritis ini akan sangat membantu
dalam membangun sebuah hipotesis yang dapat diuji apakah benar atau tidak.
Pengujian ini dilakukan melalui analisis statistik yang tepat. Mebangun sebuah
kerangka dasar teoritis adalah pusat untuk menguji masalah melalui proses
investigasi.
VARIABEL-VARIABEL
Sebuah
variabel adalah segala sesuatu yang dapat membuat nilai menjadi berbeda dan
bermacam-macam meskipun diterapkan pada kondisi yang pernah ada dalam hal ini
penelitian terdahulu baik menyangkut orang maupun objek lainnya.
Jenis Variabel
1.
Variabel
dependen
Variabel
ini adalah variabel kepentingan utama untuk peneliti sekaligus menjadi variabel
standar. Melalui analisis variabel dependen, sangat mungkin menemukan solusi
dari masalah yang dialami. Kebanyakan peneliti lebih suka menyajikan variabel
dependen dalam bentuk data kuantitatif dan pengukurans sejauh setiap variabel saling terkait dan berhubungan.
Sangat mungkin memiliki lebih dari satu variabel dependen dalam sebuah
penelitian. Jika menggunakan lebih dari satu variabel dependen dapat disebut
sebagai analisis statistik bervariasi.
2.
Variabel
independen
Pada
umumnya variabel ini dianggap sebagai variabel tunggal yang mempengaruhi
variabel dependen baik pada sisi negatif maupun positif. Oleh karena itu ketika
peneliti menyajikan vairabel independen maka akan selalu ada variabel dependen
di mana setiap satu unit peningkatan variabel independen ada peningkatan atau
penurunan pada variabel dependen. Untuk menetapkan bahwa perubahan dalam
variabel independen menyebabkan perubahan dalam variabel dependen, keempat
kondisi berikut harus dipenuhi:
a.
Setiap
perubahan variabel dependen harus terkait dengan setiap perubahan pada variabel
independen
b.
Variabel
independen harus mendahului variabel dependen karena yang pertama harus ada
adalah penyebab baru kemudian efek.
c.
Tidak
ada faktor lain yang harus menjadi kemungkinan penyebab perubahan dalam
variabel dependen. Maka, peneliti harus mengontrol dengan dampak dari variabel
lain.
d.
Penjelasan
logis diperlukan tentang mengapa variabel independen mempengaruhi variabel
dependen
3.
Moderating
variable
Variabel
moderator adalah variabel yang mempengaruhi baik memperlemah
atau memperkuat
hubungan antara variabel independen ke dependen. Variabel moderator adalah
variabel ketiga yang memodifikasi hubungan asli anatara variabel dependen dan
independen. Kapanpun hubungan antara variabel independen dan dependen menjadi
dependen pada variabel yang lain, peneliti akan menyatakan bahwa variabel
ketika ini memilki dampak moderating pada variabel dependen dan independen.
Perbedaan antara
variabel independen dan moderating:
Variabel independen
langsung memberi pengaruh kepada variabel dependen sementara moderating
variabel menjadi penengah antara variabel independen dan variabel.
4.
Mediating variable
Variabel
mediasi adalah suatu variabel yang timbul antara waktu
variabel independen mulai berlaku untuk mempengaruhi variabel dependen dan
waktu di mana dampaknya terasa. Sehingga ada kualitas temporal atau dimensi
waktu ke variabel mediasi.
Variabel independen membantu untuk
menjelaskan varians dalam variabel dependen; variabel mediasi timbul pada waktu
t2 sebagai fungsi independen variabel
yang juga membantu itu melakukan konsep hubungan antara variabel independen dan
dependen, dan variabel moderasi memiliki dampak yang tergantung pada hubungan
antara dua variabel. Untuk menentukan variabel, perlu dilakukan penguasaan
bahan dengan membaca secara cermat dinamika operasi pada setiap situasi.
KERANGKA DASAR TEORITIS
Kerangka dasar teoritis adalah
fondasi di mana proyek penelitian didasarkan. Kerangka dasar ini dikembangkan
dan dijelaskan dengan logis dan diuraikan hubungan antara variabel revelan yang
dianggap terhadap situasi dan diidentifikasi melalui proses interview,
observasi dan tinjauan pustaka. Selain itu dalam pengembangan kerangka dasar
teoritis ini dibutuhkan pengalaman dan intuisi.
Hubungan antara tinjauan pustaka dan
kerangka dasar teoritis adalah menyediakan fondasi yang kuat untuk pengembangan
selanjutnya. Tinjauan pustaka mengidentifikasi variabel-variabel penting
sebagaimana yang ditentukan oleh penemuan penelitian sebelumnya. Kerangka dasar
teoritis mewakili dan menguraikan hubungan antara variabel, menjelaskan teori
dengan menakankan hubungan dan menjelaskan dasar hubungan.
Komponen-Komponen
Kerangka Dasar Teoritis
Kerangka
dasar teoritis yang baik mengidentifikasi dan menjelaskan variabel-variabel
yang relevan yang penting pada masalah dan secara berkelanjutan menguraikan dan
menjelaskan hubungan di antara masing-masing variabel.
Ada
tiga ciri dasar yang harus digabungkan pada setiap kerangka dasar teoritis:
a.
Variabel-variabel yang dipandang relevan
harus didefinisikan dengan jelas
b.
Harus dimunculkan sebuah model
konseptual yang menjelaskan hubungan di antara variabel
c.
Harus ada penjelasan yang tegas mengapa
kita mengharapkan hubungan ini ada.
Sebuah
model konseptual akan membantu untuk membentuk struktur dalam diskusi literatur
karena menggambarkan bagaimana konsep saling terkait. Sebuah diagram yang
skematis membantu pembaca untuk memvisualisasikan hubungan teoritis. Sebuah
model yang baik harus berlandaskan toeri yang kuat. Kejelasan sebuah teori atas
hubungan yang ada adalah komponen terakhir dari kerangka dasar teoritis.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Ketika peneliti sudah memiliki
informasi awal untuk mengidentifikasi variabel pada sebuah situaasi, langkah
selanjutnya adalah menemukan rumusan batasan yang dapat diuji yang disebut
dengan pengembangan hipotesis.
Definis Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah pernyataan
tentative dan belum diuji yang memprediksi apa yang Anda harapkan untuk
menemukan dalam data empiris Anda. Hipotesis berasal dari teori di mana model
konseptual didasarkan dan sering memiliki relasi.
Pernyataan Hipotesis:
Format
Hipotesis dapat menguji apaka ada perbedaan
antara dua grup diantara sekian banyak grup dengan memandang variabel lainnya.
Untuk mengukur apakah ada hubungan terkait atau perbedaan, hipotesis ini dapat
dibentuk baik sebagai proposisi maupun dalam format if-then statements.
Contoh:
If employees are more healthy, then they will take sick leave less
frequently.
Hipotesis langsung dan
tidak langsung
Hipotesis langsung adalah hipotesis
yang menghubunkan dua variabel dalam bentuk positif, negatif, lebih dari,
kurang dari dan sebaginya. Ini disebut hipotesis langsung karena arah hubungan
antara dua variabel terindikasi. Hipotesis tidak langsung adalah hipotesis yang
menjadi dalili sebuah hubungan atau perbedaan tetapi tidak ada indikasi arah
dari hubungan atau perbedaan.
Hipotesis tidak ada dan
pengganti
Hipotesis null adalah sebuah hipotesis yang dibangun untuk mendukung
hipotesis pengganti. Hipotesis pengganti adalah hipotesis yang menggambarkan
sebuah hubungan di antara dua variabel atau menandakan perbedaan di antara
kelompok.
PENGUJIAN HIPOTESIS
DENGAN PENELITIAN KUALITATIF: ANALISIS KASUS MASALAH
Hipotesis dapat diuji dengan data
kualitatif. Untuk menguji hipotesis diperlukan sebuah faktor utama yang
menyebabkan faktor lainnya muncul. Penelusuran yang baru ini melalui
dikonfirmasi dari hipotesis yang asli, diakui sebagai metode kasus negative
yang memungkinkan peneliti untuk merevisi teori dan hipotesis.
DAMPAK MANAJERIAL
Pengembangan masalah mengacu pada
kerangka dasar teoritis akan menghindarkan manajer dari keinginan meggunakan
ramalan dan perasaan dalam mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena landasan
untuk mencari akar masalah dan solusi semakin jelas dengan hadirnya kerangka
dasar ini sehingga hipotesis dapat diuji dengan benar. Pengetahuan ini akan
sangat membantu dalam menelaah setiap masalah yang dialami oleh perusahaan
sehingga setiap keputusan yang diambil bersifat objektif dan ilmiah.
0 komentar:
Posting Komentar