SKALA
Skala
adalah sebuah alat atau mekanisme yang oleh individu digunakan untuk membedakan
satu variabel dengan variabel lainnya pada suatu yang menarik dipelajari. Ada
empat jenis skala dasar yakni: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Informasi
yang bersifat rinci dapat diperoleh dengan menggunakan skala nominal ke rasio.
Dengan menggunakan skala yang lebih kuat maka peningkatan analisis data yang
rumit dapat dilakukan karena variabel tertentu lebih mudah diteliti dengan
skala yang lebi kuat dibanding skala yang lainnya.
1. Skala
Nominal
Skala nominal memberikan kemungkinan kepada
peneliti untuk menempatkan subjek pada kategori tertentu sesuai dengan
karakteristik dari kategori tersebut. Misalnya, menggunakan variabel umur maka
kategorinya adalah tua dan muda. Skala nominal mengategorikan individu atau
objek ke dalam kelompok yang saling eksklusif dan lengkap secara kolektif.
Informasi yang dapat dihasilkan dari skala nominal adalah persentase penelitian
atas kataegori yang telah ditetapkan.
2. Skala
Ordinal
Skala ordinal lebih spesifik dari skala
nominal karena selain mengkategorikan variabel juga dilakukan pengurutan
kategori ke dalam beberapa cara. Skala ordinal menyedikan banyak informasi
terkait dengan persentase atas variabel yang dipilih. Namun, skala ordinal
tidak memberikan indikasi mengenai besarnya perbedaan antar tiap tingkatan. Kekurangan
ini diatasi dengan skala interval.
3. Skala
Interval
Skala interval memungkinan peneliti dalam melakukan
tindakan operasi aritmetika berdasarkan data yang diperoleh dari responden. Hal
ini membantu dalam menghitung rerata hitung (mean) dan standar deviasi
respon terhadap variabel yang digunakan. Skala interval ini tidak hanya
mengelompokkan individu menurut kategori tertentu dan menentukan urutan
kelompok tetapi juga mengukur besaran perbedaan preferensi antar-individu.
Karena lebih menekankan nilai aritmetik maka skala interval lebih kuat
dibandingkan skala nominal dan ordinal. Jadi,
skala interval menentukan perbedaan, urutan, dan kesamaan besaran perbedaan
dalam sebuah variabel. Karena itu, skala interval lebih kuat dibandingkan skala
nominal dan ordinal, dan skala interval dapat mengukur central tendency dengan rata-rata aritmatika, serta mengukur range, standar deviasi, dan varians.
4. Skala
Rasio
Skala rasio lebih menekankan proporsi dalam perbedaan
sehingga tidak hanya mengukur besaran perbedaan antar titik pada skala. Skala
rasio bersifat abslout-absolute. Skala
ini mencakup semua komponen skala nominal, ordinal dan interval.
Tinjaun Skala
Empat
jenis skala yang ada menyoroti hal yang berbeda juga. Skala nominal lebih
kepada perbedaan klasifikasi. Skala ordinal menekankan pada penyediaan
informasi tambahan. Skala interval selian mengurutkan namun juga memberi
informasi perbedaan variabel sementara skala rasio memberikan informasi
mengenai proporsi suatu variabel dalam penelitian yang dilakukan.
PERINGKAT
SKALA
1.
Skala Dikotomi, digunakan untuk memperoleh respons dari
responden dengan memberikan jawaban ya atau
tidak.
2. Skala
Kategori, digunakan untuk
memperoleh respon tunggal dari responden atas pilihan respon yang disediakan.
3. Skala
Diferensial Semantik,
digunakan untuk memperoleh respon terhadap objek tertentu dengan melakukan plotted untuk mendapatkan ide responden.
4. Skala
Numerikal, digunakan untuk memperoleh respon dengan
memberikan skala berupa angka dengan kata sifat berkutub kedua ujungnya.
5. Skala
Peringkat Terperinci, digunakan untuk dengan dasar skala numerical
dengan titik panduan sesuai dengan keperluan dalam penelitian.
6. Skala
Likert, didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek
setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik.
7. Skala
Peringkat Jumlah Konstan atau Tetap, didesain dimana responden diminta
untuk mendistribusikan sejumlah poin yang diberikan ke berbagai item seperti
dalam contoh di bawah. Skala jumlah konstan atau tetap (fixed or constan sum scale) lebih bersifat skala ordinal (ordinal scale).
8. Skala
Stapel, secara simultan
mengukur arah dan intensitas sikap terhadap item yang dipelajari. Karakteristik
minat terhadap studi ditempatkan di bagian tengah dengan jarak skala numerik,
katakanlah, dari +3 ke -3, pada tiap sisi item seperti diilustraikan di bawah.
Skala ini memberikan ide mengenai seberap dekat atau jauh respons individu
terhadap stimulus, sebagaimana ditunjukkan dalam contoh berikut. Karena skala
ini tidak memiliki titik nol absolut, skala ini adalah skala interval.
9. Skala
Peringkat Grafik, memberikan gambaran grafis yang membantu
responden untuk menunjukkan pada skala peringkat grafik (graphic rating scale) jawaban mereka untuk pertanyaan tertentu
dengan menempatkan tanda pada titik yang tepat pada garis, seperti dalam contoh
berikut. Ini merupakan skala ordinal, meskipun contohb erikut mungkin
membuatnya terlihat seperti skala interval.
10. Skala
Konsenus, dibuat berdasarkan konsensus, di mana panel
juri memilih item tertentu, mengukur konsep yang menurut mereka releva. Item
dipilih terutama berdasarkan ketepatan atau relevansinya dengan konsep. Skala
konsensus (consensus scale) tersebut dibuat setelah item terpilih diperiksa dan
diuji validitas dan keandalannya.
11. Skala
Lainnya, ada juga beberapa
metode penskalaan yang sudah sangat maju atau rumit (advance) seperti penskalaan multidimensional (multidimensional scaling), di mana objek, orang, atau kedua-duanya,
diskalakan secara visual, dan dilakukan analisis gabungan (conjoint). Hal tersebut memberikan gambar visual mengenai hubungan
yang ada dianara dimensi sebuah konsep (construct).
RANKING
SKALA
Rangking
skala digunakan untuk mengungkap preferensi antara dua atau lebih objek atau
item tetapi mungkin tidak memberi petunjuk yang pasti mengenai jawaban yang
dicari. Berikut metode-metode alternatif yang dapat digunakan:
1.
Perbandingan Berpasangan, digunakan ketika di antara sejumlah kecil
objek, responden diminta untuk memilih antara dua objek pada satu waktu.
2.
Pilihan yang Diharuskan, memungkinkan responden untuk merangking
objek secara relative satu sama lain, di antara alternative yang disedikan.
3.
Skala Komparatif, memberikan standar untuk menilai sikap
terhadap objek, kejadian, atau situasi saat penelitian dilaksanakan.
DIMENSI
SKALA INTERNASIONAL
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa
orang-orang dari berbagai negara berbeda dalam hal kecenderungan mereka untuk menggunakan
ekstrem dari skala rating dan untuk merespon dengan cara yang diinginkan.
Temuan ini menggambarkan bahwa menganalisis dan menafsirkan data yang
dikumpulkan di beberapa negara merupakan suatu usaha yang sangat menantang.
KETEPATAN
PENGUKURAN
Ketepatan
pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan analisis item terhadap respon
atas pertanyaan yang mengungkap variabel dam kemudian keandalan dan validitas
ukuran.
Analisis
item dilakukan untuk melihat apakah item dalam instrument memang sudah
seharusnya berada dalam instrument atau tidak untuk membedakan subjek yang
total skornya tinggi dan yang rendah.
VALIDITAS
Validitas
maksudnya adanya pendalaman persoalan otentisitas hubungan sebab dan akibat dan
generalisasinya untuk lingkungan eksternal. Ada beberapa jenis uji validitas
yang digunakan untuk menguji ketepatan yakni: validitas isi yaitu
memastikan bahwa pengukuran memasukkan sekumpulan item yang memadai dan
mewakili dalam mengungkap konsep; validitas berdasarkan kriteria yaitu
terpenuhi jika pengukuran membedakan individu menurut suatu kriteria yang
diharapkan diprediksi; validitas konsep yaitu menunjukkan
seberapa baik hasil yang diperoleh dar penggunaan ukuran cocok dengan teori
yang mendasari desain tes. Hal tersebut dapat dinilai melalui validitas
konvergen dan validitas diskriminan.
KEANDALAN
Keandalan
memperlihatkan penelitian bebas dari kesalahan sehingga menjamin pengukuran
yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrument. Keandalan
suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi di mana
instrument mengurup konsep dengan menekankan pada:
1.
Stabilitas
pengukuran, yakni kemampuan suatu pengukuran untuk tetap sama sepanjang waktu
meskipun terdapat kondisi yang tidak dapat dikontrol.
2.
Keandalan
tes ulang, yakni diperoleh dnegan pengulangan ukuran yang sama pada kesempatan
kedua.
3.
Keandalan
bentuk pararel, yakni diperoleh jika respons terhadap dua tes serupa yang
mengungkap ide yang sama menunjukkan korelasi yang tinggi.
4.
Konsistensi
ukuran internal, merupakan indikasi homogenitas item dalam ukuran yang
mengungkap ide.
5.
Keandalan
Konsistensi Antar-Item, merupakan pengujian konsistensi jawaban responden atas
semua item yan diukut.
6.
Keandalan
Belah Dua, mencerminkan korelasi antara dua bagian instrument.
PENGUKURAN
SKALA REFLEKTIF VS FORMATIF
Dalam
skala reflektif, item (keseluruhan item) diharapkan untuk dapat terkorelasi. Skala
formatif digunakan ketika membangun pandangan yang jelas indikatornya. Skala
yang berisi item yang tidak selalu berhubungan disebut skala formatif.
0 komentar:
Posting Komentar