HIKMAH DARI COBAAN….DAN APA YANG
DISYARIATKAN KETIKA IA TERJADI
Cobaan merupakan sunnah kauniyah qodariyah. Bagi seorang
mu'min, cobaan berguna untuk meringankan siksaan di akhirat atau untuk
menghapus dosa atau mengangkat derajatnya atau ujian bagi keimanan dan
kesabarannya. Adapun bagi orang kafir, ia adalah siksaan. Cobaan terkadang
dengan sesuatu yang buruk atau yang baik, seperti banyaknya harta benda. Allah
I berfirman: (Wanablukum bis syarri wal khoeri fitnatan ) (("Kami akan
menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya)"))
Sebab datangnya cobaan adalah kemaksiatan dan kekufuran,
Allah I berfirman: ( Dhoharol fasadu fil barri wal bahri bima kasabat aedin
nasa liyudzi qohum ba'dhol ladzi amilu laallahum yarjiun ) ((" Telah
nampak kerusakan di darat dan di laut di sebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar). Cobaan terjadi
dengan taqdir dan hikmah Allah. Terkadang beberapa kaum diberi ujian dan
membiarkan yang lain lebih buruk dari mereka, terkadang orang mu'min di coba
dan ditangguhkan dari orang kafir, Bahkan Allah banyak mema'afkan: ( Wama
asobakum min musibatin fabima kasabat aedikum wa ya'fu an katsir ) (( Dan apa
saja musibah yang menimpa kalian maka adalah di sebabkan oleh perbuatan tangan
kalian sendiri, dan Allah mema'afkan sebagian besar kesalahan-kesalahan
kalian))
Hikmah cobaan bagi seorang mukmin: Ia merupakan tanda
keimanan, Nabi r ditanya: "Siapakah yang paling berat cobaannya?".
Beliau menjawab: (( Para Nabi, kemudian orang-orang sholeh, lalu orang yang
sepertinya dan yang sepertinya…. )) / Juga sebagai tanda kecintaan Allah. Nabi
r bersabda: (( Dan sesungguhnya Allah bilamana mencintai suatu kaum Ia mencoba
mereka)) / sebagai tanda bahwa Allah menghendaki kebaikan kepada hambaNya. Nabi
r bersabda: (( Bilamana Allah menghendaki kepada hambaNya suatu kebaikan, maka
Ia mensegerakan siksaan baginya di dunia)) / Sebagai pelebur dosanya walau
sedikit. Nabi r bersabda: ((Tidaklah seorang mukmin tertusuk duri dan apa yang
lebih kecil darinya melainkan Allah menghapuskan dengannya dosa-dosanya
sebagaimana daun-daun pohon yang berguguran))
Bilamana cobaan menimpa dengan tanqir Allah, apakah yang
disyari'atkan kepada seorang mukmin: Bersabar, Menerima dan tidak mengeluh
serta mengucapkan ( Innalillahi wa inna ilahi rojiun, Allahumma ajirni fi
musibati wah lufli khoeron minha). Hatinya ridho dalam menerima qodho.
Sesungguhnya Allah tidak mentaqdirkan sesuatu apapun melainkan ada hikmah dan
kebaikan padanya, kemudian bersyukur, yaitu penyerahan diri yang sempurna
kepada Allah. Semua itu pertanda kekuatan iman kepada salah satu rukun iman,
yaitu iman kepada baik dan buruknya takdir. Sebagaimana disyari'atkan baginya
yaitu berupaya untuk menolak bencana – bilamana bisa dicegah – di antara cara
menolak bencana adalah: Bertobat kepada Allah/ berdo'a supaya dihilangkan/
membaca dzikir harian, sebab semua itu akan dapat menghentikan bencana atau
meringankannya / lalu membaca Al Qur'an dengan niat meminta kesembuhan dan
melaksanakan perintah, setiap ayat Al Qur'an adalah penwar. Dan yang paling
agung adalah al Fatihah, al Muawwidzat (Al Falaq dan An Nas) dan ayat Kursy.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad, kepada
keluarga dan para shahabatnya.
0 komentar:
Posting Komentar