v TINJAUAN ATAS AUDIT LAPORAN KEUANGAN
suatu audit
dapat diminta untuk dilakukan sebagai syarat atas persetujuan pinjaman atau
penerimaan pembiayaan pemerintah, keempat tahap dalam audit berikut dapat
diidentifikasikan
1.
menerima dan mempertahankan audit
2.
merencanakan audit
3.
melaksanakan pengujian audit
4.
melaporkan temuan
Menerima Dan Memempertahankan Klien
Tahap awal dari audit laporan keuangan melibatkan suatu keputusan unuk
menerima atau menolak kesempatan untuk menjadi suditor dari klien yang sudah
ada. Menerima dan mempertahankan klien audit melibatkan elemen-elemen penting
mengenai pemahaman bisnis dan industri, materialitas, risiko audit, dan
pertimbangan jasa bernilai tambah,
Merencanakan Audit
Tahap kedua dari audit memerlukan pengembangan suatu strategi audit untuk
pelaksanaan audit dan penentuan lingkungan audit. Perencanaan penting agar
suatu perikatan audit berjalan dengan sukses.
Melaksanakan Pengujian Audit
Tahap Ini Juga Disebut Sebagai Pelaksanaan Pekerjaan Lapangan Kareana
Pengujian biasanya dilakukan atas ijin klien. Tujuan utama dari tahap ini
adalah untuk memperoleh bukti mengenai kondisi ekonomi klien, efektifitas
pengendalian intern dan kewajiban laporan keuagan klien.
Melaporkan temuan
Tahap keempat
dan tahap terakhir dari audit adalah pelaporan temuan-temuan. Elemen penting
dari setiap adalah komunikasi mengenai temuan audit. Auditor juga membuat
laporan kepada manajemen dan dewan direksi beserta temuan-temuan tentang
pengendalian intern dan masalah lainnya yang yang memerlukan perhatian
manajemen.
v MENERIMA DAN MEMPERTAHANKAN KLIEN
Pergantian auditor dapat diakibatkan
oleh berbagai faktor termasuk :
1. merger antara perusahaan yang
memiliki auditor independen yang berbeda
2.
kebutuhan akan jasa professional yang
lebih luas
3.
ketidak puasan dengan kantor akuntan
tertentu
4.
keinginan untuk mengurangi biaya audit
5.
merger antar kantor CPA
MENGEVALUASI INTEGRITAS MANAJEMEN
·
Berkomunikasi
dengan auditor terdahulu
Pengetahuan
mengenai manajemen klien yang diperoleh auditor terdahulu merupakan informasi
penting bagi auditor pengganti.
Dalam
komunikasi, auditor pengganti harus membuat pertanyaan-pertanyaan spesifik dan
berkenaan dengan hal-hal yang dapat mempengaruhi keputusan untuk menerima suatu
perikatan audit seperti:
1.
informasi yang dapat menunjukkan
integritas manajemen
2. perselisihan dengan manajemen
mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan prosedur-prosedur audit atau hal signifikan
sejenis lainnya.
3. komunikasi kepada komite audit atau
pihak lain yang memiliki otoritas dan tanggung jawab yang ekuivalen dengan
komite audit berkenaan dengan kecurangan, tindakan melawan hukum oleh klien,
hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian intern dan kualitas prinsip-prinsip
akuntansi
4. pemahaman auditor terdahulu mengenai
alasan dari penggantian auditor
·
Mengajukan Pertanyaan Kepada Pihak Ketiga lainnya
Informasi mengenai integritas
manajemen juga dapat diperoleh dari pihak-pihak lain yang memiliki pengetahuan
seperti pengacara, banker, yang memiliki hubungan bisnis dengan calon klien.
Sumber-sumber potensial lainnya termasuk mereview item-item baru mengenai
penggantian manajemen puncak di media-media keuangan, mereview laporan keuangan
yang disimpan berkenaan dengan pergantian aditor.
·
Mereview
pengalaman masa lalu dengan klien yang telah ada
Auditor harus
berhati-hati dalam mempertimbangkan pengalaman masa lalu dengan manajemen
klien, selama pelaksanaan audit, auditor mengajukan pertanyaan kepada manajemen
mengenai hal-hal seperti apakah terdapat kontijensi, kelengkapan semua catatan
rapat dewan direksidan kepatuhan terhadap syarat-syarat peraturan
MENGIDENTIFIKASI KONDISI KHUSUS DAN
RISKO YANG TIDAK BIASA
Akuntan ppublik
harus meneruh perhatian besar terhadap risiko bisnis auditor jika dihubungkan
dengan perusahaan yang memiliki masalah kesulitan keuangan atau kelangsungan
usaha, hal-hal yang berkenaan dengan langkah dalam menerima suatu perikatan
termasuk mengidentifikasikan pemakai laporan keuanganyangtelah di audit,
membuat penilaaian awal tentang stabilitas keuangan dan hukum calon klien,
membatasi batasan lingkup audit dan mengevaluasi kemampuan untuk mengaudit
entitas.
·
Mengidentifikasi
pemakai laporan yang telah di audit
Auditor harus
mempertimbangkan status calon klien
apakah sebagai perusahaan swasta atau perusahaan publik, apakah terdapat
pewaris atau pihak-pihak ketiga berkenaan dengan keberadaan kewajiban
berdasarkan common law, auditor juga harus mempertimbangkan apakah suatu
rangkaian laporan yang diaudit akan memenuhi kebutuhan semua pemakai atau
diperlukan laporan-laporan khusus.
·
Menilai
stabilitas keuangan dan hukum calon klien
Auditor
seharusnya berusaha untuk mengidentifikasi dan menolak calon klien yang
memiliki risiko tinggi untuk dituntut. Prosedur yang dapat digunakan oleh
auditor untuk mengidentifikasi hal-hal tersebut adalah mengajukan pertanyaan
kepada manajemen, mereview laporan kredit, menganalisis laporan keuangan yang
telah diaudit atau belum diaudit yang telah diterbitkan, dan jika memungkinkan,
memeriksa arsip-arsip terdahulu pada agen pemerintah.
·
Mengidentifikasi
pembatasan lingkup
Auditor harus
mengevaluasi apakah pembatasan lingkup audit meningkatkan risiko yang
menyebabkan auditor tidak dapat menerbitkan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Aditor harus mempertimbangkan apakah manajemen telah melanggar batasan-batasan dalam
melaksanakan prosedur audit
·
Mengevaluasi
sistem pelaporan keuangan entitas dan kemampuan untuk audit
Sebelum menerima
perikatan, auditor seharusnya mengevaluasi apakah terdapat kondisi lain yang
meningkatkan pertanyaan mengenai kemampuan audit atau auditabilitas calon
klien, jika auditor memiliki kekhawatiran yang cukup besar mengenai keukupan
catatan akuntansi atau jejak audit, perikatan seharusnya ditolak.
MENILAI KOMPETENSI UNTUK MELAKSANAKAN
AUDIT
Standar umum
pertama dari GAAS menyatakan: ”audit dilaksanakan oleh seseorang atau
orang-orang yang memiliki pelatihan teknis dan kecakapan yang memadai sebagai
seorang auditor”
Oleh karena itu
sebelum menerima suatu perikatan audit, auditor harus menentukan apakah mereka
memiliki kompetensi profesional untuk menyelesaikan perikatan sesuai dengan
gaas. Umumnya ini termasuk mengidentifikasi anggota kunci dari tim audit serta
mempertimbangkan kebutuhan untuk mencari bantuan dari konsultan dan spesialis
selama pelaksanaan audit.
·
Jasa
yang diinginkan
Kebanyakan klien
yang memerlukan suatu audit juga memerlukan jasa tambahan. Klien dapat meminta
rekomendasi auditor mengenai sistem pengukuran kinerja atau peningkatan
pengendalian internal. Kantor akuntan harus mempertimbangkan apakah ia memiliki
kompetensi untuk melaksanakan semua jasa yang diperlukan oleh klien dalam suatu
perikatan audit
·
Mengidentifikasi
tim audit
Tim audit pada
umumnya terdiri dari
o
seorang partner, yang memiliki baik tanggung jawab keseluruhan
maupun tanggung jawab akhir untuk suatu perikatan
o
satu atau lebih manajer, yang biasanya
memikiiki keahlian signifikan dalam industri dan yang mengkoordinasikan serta
mengawasi pelaksanaan program audit
o
satu atau lebh senior, yang mungkin
memiliki tanggung jawab untuk merencanakan audit, malakukan bagian dari program
audit dan mengawasi serta mereview pekerjaan asisten staf
o
asisten
staf, yang melakukan berbagai prosedur audit yang diperlukan
·
Mempertimbangkan
kebutuhan untuk konsultasi dan meggunakan spesialis
sebelum menerima
perikatan lebih baik bagi seorang auditor untuk memepertimbangkan apakah akan
menggunakan jasa konsultan dan spesialis untuk membantu tim audit dalam
melaksanakan tim audit. Sebelum
menggunakan spesialis, auditor diharapkan memenuhi kualifikasi profesional,
reputasi, dan objektivitas spesialis.
MENGEVALUASI INDEPENDENSI
Standar umum kedua dari GAAS
menyatakan “Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi
dalam sikap mental perlu dipertahankan oleh para auditor”
Independent merupakan salah satu
pengendalian mutu, oleh karena itu sebelum menerima klien audit yang baru,
kantor akuntan publik harus mengevaluasi apakah terdapat kondisi yang akan
mempengaruhi independensi dengan klien. Salah satu prosedur yang dapat
digunakan adalah mengedarkan nama calon klien kepada semua staf profesional
untuk mengidentifikasi apakah terdapat hubungan keuangan atau bisnis.
KEPUTUSAN UNTUK MENERIMA ATAU MENOLAK
AUDIT
Alasan-alasan
umum untuk menolak atau menerima klien audit termasuk item-item yang telah
dibahas sebelumnya seperti perhatian tentang integritas manajemen, risiko
khusus seperti pembatasan lingkup, kemampuan audit atau ketidak sepakatan
dengan auditor terlebih dahulu, masalah yang berhubungan dengan memperoleh
keahlian yang diperlukan untuk audit atau
masalah independensi
Kondisi yang
dapat menyebabkan kantor akuntan publik menarik diri dari suatu audit
o
kekhawatiran mengenai integritas
manajemen atau penahanan bukti yang tampak selama audit
o
klien menolak untuk membenarkan salah
saji material dalam laporan keuangan
o
klien mengambil langkah-langkah yang
tepat untuk memperbaiki kecurangan atau tindakan-tindakan melawan hukum yang
ditemukan selama audit
MEMBUAT SURAT PERIKATAN
sebagai langkah
akhir dari tahap penerimaan, merupakkan praktek profesional yang baik untuk
mentaati syarat-syarat dari setiap perikatan, dalam surat perikatan
secara umum
surat perikatan harus mencakup hal-hal berikut:
1.
identifikasi yang jelas mengenai entitas
dan laporan keuangan yang akan diaudit
2.
tujuan audit
3. referensi terhadap standar-standar
profesional yang menjadi acuan auditor
4. suatu penjelasan mengenai sifat dan
lingkup audit serta tanggung jawab auditor
5. suatu pernyataan bahwa suatu audit
yang telah dirancang dan dilakanakan dengan tepat mungkin tidak dapat
mendeteksi semua ketidak beresan yang material
6. sebagai pengingat kepada manajemen
bahwa ia bertanggugn jawab untuk menyusun laporan keuangan dan melaksanakan
struktur pengendalian intern yang memadai
7.
suatu indikasi bahwa manajemen akan
diminta utuk menyediakan beberapa representasi tertulis tertentu kepada auditor
8.
suatu deskripsi dari jasa yang akan
diberikan oleh auditor seperti mempersiapkan atau mereview surat pemberitahuan
pajak
9. dasar suatu biaya akan dihitung dan
pengaturan pembayaran
10.
suatu permintaan bagi klien untuk
mentaati syarat-syarat perikatan dengan menandatangani dan mengembalikan
salinan surat perikatan kepada auditor
v MERENCANAKAN AUDIT
Perencanaan audit adalah suatu
tahap penting dari setiap perikatan audit.dalam setiap hal perencanaan
menghasilkan pengaturan atas urutan dari bagian-bagian atau langkah-langkah
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.perencanaan audit melibatkan penegmbangan
suatu strategi menyeluruh untuk pelaksanaan dan penentuan lingkup audit yang
diharapakan .dalam proses perencaanaan audit,auditor harus menerapkan suatu
sikap skeptisme profesional seperti
integritas manajemen,kekeliruan dan ketidakberesan serta tindakan melawan
hukum.kuantitas suatu perencanaan audit akan sangat ditentukan oleh ukuran dan
kompleksitas klien,pengetahuan auditor serta pengalaman dengan klien.proses
perencanaan audit juga harus disertai dengan pembuatan provisi untuk pengawasan
yang lebih banyak apabila beberapa anggota tim audit tidak berpengalaman
daripada jika mereka semua telah berpengalaman.
Langkah-langkah penting dalam merencanakan audit yaitu :
Memperoleh
pemahaman tentang bisnis dan industri klien
Melaksanakan
prosedur analitis
Membuat
pertimbangan awal tentang tingkat materialitas
Mempertimbangkan
resiko audit
Mengembangkan
strategi audit awal untuk asersi signifikan
Memperoleh
pemahaman tentang pengendalian intern klien
v MEMPEROLEH PEMAHAMAN TENTANG BISNIS
DAN INDUSTRI KLIEN
Pemahaman
tentang bisnis dan industri klien merupakan bagian dari prosedur audit
top-down.hal ini juga harus dilengkapi dengan pemahaman auditor tentang peran
klien dalam bisnis dan industri.risiko ini harus dipahami oleh auditor karena
risiko ini harus dikendalikan oleh klien. Pemahaman tentang bisnis dan industri
klien terdiri dari :
·
SIKLUS BISNIS KLIEN
Auditor harus memahami
aspek-aspek kunci dari siklus bisnis klien.siklus ini diawali saat organisasi
membawa tujuan dan sumberdayanya secara bersamaan. Siklus bisnis terus
berputar seiring perputarannya seperti
suatu organisasi yang memahami kekuatan pasar dan peraturan yang mendefinisikan
lingkungan kompetitif dimana terdapat penyebaran sumberdaya - sumberdaya ke
dalam proses inti untuk memperoleh konsumen
serta mendistribusikan produk dan jasanya. Proses inti ini harus
menghasilkan profitabilitas, arus kas operasi dan sesuai dengan tujuan
organisasi,pertumbuhan dan peningkatan nilai. Entitas harus mengelola kasnya
untuk mengembangkan sumberdaya - sumberdayanya juga dengan mempertahankan likuiditas
dan solvabilitas dengan cara entitas harus menentukan sumberdaya yang
diperlukan, bagaimana sumberdaya tersebut harus didanai,apakah entitas
membutuhkan tambahan modal dari luar, dan juga apakah entitas memiliki dana
yang cukup untuk membayar kembali pinjaman.
Beberapa aspek kritis
dari siklus bisnis yang penting dipahami
oleh auditor yaitu:
1. Manajemen
Senior
Pada
umumnya manajemen senior dalam suatu entitas yaitu pejabat entitas,dewan
direksi, dan lainnya yang berperan untuk mengendalikan arah strategi
perusahaan.auditor harus memahami siapa manajemen senior suatu entitas dan
pengalaman manajemen dalam industri.hal ini dapat membantu auditor menilai
resiko bawaan dari salah saji dalam laporan keuangan.selain itu,preferensi
pengambilan resiko oleh manajemen juga berpengaruh terhadap penilaian resiko
tersebut.selain itu,auditor juga harus menilai integritas manajemen agar
pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dapat diwaspadai sehingga
transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa tersebut
dapat diidentifikasi selama pelaksanaan audit.
2. Tujuan
Dan Sasaran Manajemen
Tujuan
manajemen dapat berkaitan dengan perolehan pangsa pasar tambahan atau perolehan
target pertumbuhan penjuala,laba,arus kas atau penilaian pasar enitas.selain
itu,tim audit juga harus memahami tujuan strategik manajemen dan dewan direksi
untuk membantu pengembangan harapan kinerja keuangan dan mengevaluasi kelayakan
bukti yang diperoleh selama audit agar
tersedia konteks dan penerapan standar.
3. Sumberdaya
Organisasi
Auditor
harus memahami sumberdaya-sumberdaya organisasi dan posisi penting
sumberdaya-sumberdaya tersebut untuk mencapai tujuan entitas.ada 5 kategori
sumberdaya organisasi yaitu :
a )
sumberdaya keuangan
b )
sumberdaya berdasrkan aktiva
c )
sumberdaya manusia
d )
sumberdaya informasi
e )
sumberdaya tidak berwujud
Pemahaman
atas sumberdaya diperlukan oleh auditor
untuk menentukan kinerja yang dilaporkan berkenaan dengan pengetahuan auditor
yang mendasari aktivitas bisnis dan mengembangkan suatu eksektasi atas laporan
keuangan.
4. Produk
Dan Jasa,Pasar,Pelanggan,Dan Persaingan Entitas
Suatu
organisasi dapat mengembangkan suatu peramalan atau proyeksi dengan meramalkan
volume aktivitas penjualan.oleh karena itu,penting bagi auditor untuk memahami
produk dan jasa,pasar,pelanggan dan persaingan entitas.langkah pertama yang
ditempuh yaitu pengidentifikasian produk dan jasa entitashal ini dapat ditempuh
dengan pemahaman mengenai keseluruhan pasar bagi produk.profitabilitas jangka
panjang secara langsung berhubungan dengan pangsa pasar jangka panjang.pangsa
pasar dapat dinilai oleh auditor dengan
cara membandingkan penjualan klien terhadap estimasi total penjualan
industri bagi produk dan jasa klien serta produk dan jasa pesaing.aspek
terakhir dari pemahaman pasar entitas yaitu memahami pengaruh peraturan dan
keseluruhan kekuatan industri yang dapat mempengaruhi kemampuan entitas untuk
membawa produk ke pasar atau
profitabilitas entitas.
5. Proses
Inti Entitas Dan Siklus Operasi
Untuk menentukan profitabilitas suatu
entitas dana dan arus kas secara layak maka penting untuk memahami proses inti
dan siklus operasi yang dihasilkan.proses inti
adalah proses yang digunakan klien untuk mengembangkan,memproduksi,memasarkan
dan mendistribusikan produk atau jasanya.secara spesisifik,proses inti terdapat
pada industri tertentu bahkan pada klien
tertentu.tujuan auditor dalam langkah ini yaitu untuk memahami sumberdaya yang
diperlukan untuk proses inti tertentu serta bagaimana efiktivitas dan efisiensi
dari setiap proses dapat dievaluasi.hal yang penting dalam mengembangkan suatu
ekspektasi tentang kinerja keuangan entitas dank as yang diperlukan adalah
pemahaman mengenai siklus operasi.siklus operasi mengacu pada periode waktu
dimulainya penggunaan kas untuk memonitor kinerja organisasi.pengukuran kinerja
yang baik mengarah pada indicator profitabilitas dan arus kas.
6. Keputusan
Investasi Dan Pembiayaan Entitas
Suatu
entitas juga harus mengelola aktiva dan sumberdaya yang diperlukan untuk
menghasilkan penjualan,laba dan arus kas juga sumberdaya modal yang digunakan
untuk memperolehnsumberdaya-sumberdaya tersebut.perusahaan yang berkembang
seringkali ditantang untuk mendanai ekspansi dengan arus kas dari
operasi.perusahaan juga harus mencari modal ekuitas untuk mendanai pertumbuhan
permanen dalam modal kerja.hal ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan
penggunaan kredit untuk mendanai
pertumbuhan sementara dalam modal kerja atau penggunaan pembiayaan jangka
panjang untuk mendanai investasi dalam aktiva jangka panjang.
7. Prosedur
Untuk Memperoleh Suatu Pemahaman Tentang Bisnis Dan Industri
Auditor
harus memperoleh prsedur untuk memahami bisni dan industry.selain itu,auditor
juga harus waspada terhadap prinsip-prinsip akuntansi khusus dan prosedur audit
yang dapat diaplikasikan pada industri tertentu atau jenis aktivitas bisnis
tertentu.contoh AICPA telah menerbitkan 27 pedoman akuntansi dan audit yang
masing-masing menguraikan karakteristik yang berbeda tentang industri atau aktivitas yang dicakup,member peringatan
kepada auditor mengenai masalah yang tidak biasa dan menjelaskan peraturan
serta faktor-faktor khusus lain yang perlu diperhatikan.
v MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS
Menurut AU
329.02,Analytical Procedure (SAS 56) mendefinisikan prosedur analitis yaitu
proses evaluasi informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan
yang masuk akal antara data keuangan dan nonkeuangan.hal tersebut dapat dimulai
dari perbandingan sederhana hingga penggunaan matematika kompleks dan model
statistik yang melibatkan banyak
hubungan dan elemen data.
Dalam audit,prosedur
analitis memiliki beberapa tujuan yaitu :
1. Untuk
membantu auditor dalam merencanakan sifat, waktu dan luasnya prosedur audit
lainnya.hal ini terdapat dalam tahap perencanaan audit.
2. Sebagai
pengujian substantif untuk memperoleh bukti mengenai asersi tertentu yang
berhubungan dengan saldo akun atau transaksi.hal ini terdapat dalam tahap
pengujian audit.
3. Dapat
melakukan review akhir terhadap kelayakan keseluruhan laporan keuangan yang
diaudit.hal ini terdapat dalam tahap penyelesaian audit.
Prosedur
analitis biasanya sangat efektif dalam hal biaya dan prosedur analitis dapat memberikan
suatu keseimbangan antara prosedur audit top-down dan prosedur audit
bottom-up.pada tahap perencanaan,prosedur analitis dapat membantu auditor untuk
meningkatkan pemahaman tentang bisnis dank lien dan mengidentifikasikan
hubungan yang tidak biasa serta fluktuasi yang tidak diharapkan dalam data yang
mungkin mengindikasikan bidang yang memiliki risiko salah saji yang paling
besar.
Langkah-langkah
dalamprosedur analitis yaitu :
Ø Menigidentifikasi
perhitungan dan perbandingan yang akan dilakukan.
Kecanggihan dan luasnya
prosedur analitis yang digunakan dalam perencanaan bervariasi berdasarkan
ukuran dan kompleksitas klien,ketersediaan data dan pertimbangan auditor. jenis
perhitungan dan perbandingan yang digunakan secara umum yaitu :
o
Perbandingan data absolute.
Pada prosedur jenis ini,digunakan
perbandingan sederhana suatu jumlah saat ini seperti saldo akun dengan jumlah
yang Diharapkan atau
diprediksi.
o
Laporan keuangan ukuran umum.
Laporan ini juga dikenal sebagai analisis vertical dimana Melibatkan penghitungan
persentase dari total yang berhubungan yang
dipresentasikan oleh komponen laporan Keuangan kemudian dibandingkan dengan
jumlah yang diharapkan.
o
Analisis rasio.
ada beberapa rasio yang digunakan oleh manajemen atau analis keuangan seperti
rasio solvabilitas,efisiensi,dan profitabilitas.
o
Analisis tren.
analisis ini melibatkan perbandingan beberapa data yaitu absolute,ukuran umum
atau rasio yang digunakan untuk mengidentifikasi perubahan penting yang mungkin
tidak nyata dari perbandingan yang terbatas pada periode saat ini periode masa
lalu.
o
Hubungan informasi keuangan dengan
informasi keungan yang relevan. Data nonkeuangan
seperti jumlah karyawan,luas ruang penjualan dan volume barang yang diproduksi
yang dapat digunakan untuk memprediksi saldo akun yang berkaitan dengan beban
gaji, penjualan dan harga pokok produksi.
Ø Mengembangkan
Ekspektasi
Dasar pemikiran dalam
audit yang digunakan sebagai dasar dalam penggunaan prosedur analitis yaitu
hubungan antardata yang dapat diharapkan untuk terus berlanjut dalam
ketidakberadaan kondisi yang diketahui atau sebaliknya.selain itu,auditor juga
harus mengembangkan secara independen ekspektasi sebelum melaksankan
pernghitungan mengenai data klien sehingga perbandingan mengenai data klien sehingga
perbandingan akhir tidak bias.sumber-sumber ini termasuk data historis dan data
internal yaitu :
o
Informasi keuangan klien untuk periode
masa lalu yang dapat dibandingkan yang dapat memberikan pertimbangan bagi
perubahan yang diketahui.
o
Hasil yang diantisipasi berdasarkan
anggaran formal dan peramalan.hal ini termasuk penggunaan anggaran yang
disiapkan klien dan peramalan untuk periode berjalan baik peramalan yang
disiapkan klien dan peramalan untuk periode berjalan baik peramlaan yang
disiapkan oleh auditor.
o
Hubungan antara elemen-elemen informasi
keuangan dalam suatu periode. hal ini termasuk bagaimana mempertimbangkan perubahan
dalam satu akun diharapkan akan mempengaruhi
akun lainnya.
o
Data Industri.i Persentase ukuran
umum,rasio dan data tren perusahaan dalam suatu industry tersedia untuk tujuan
perbandingan dari sumber-sumber.
Ø Melaksanakan
perhitungan / perbandingan
Langkah ini termasuk
mengakumulasi data yang akan digunakan dalam menghitung jumlah absolut dan
persentase perbedaaan antara jumlah saat ini dan tahun lalu dan menghitung data
ukuran umum serta data rasio dan sebagainya. Langkah ini juga melibatkan
penggunaan data satu tahun hingga tanggal saat ini aktual dan/atau industri
untuk tujuan perbandingan.
Ø Menganalisis
data dan mengidentifikasi perbedaan signifikan
Analisis atas
perhitungan dan perbandingan harus membuat auditor lebih memahami bisnis
klien.seperti analisis mengenai data rasio yang tepat dengan menyediakan
penilaian berkelanjutan atas solvabilitas, efisiensi dan profitabilitas relatif
terhadap tahun lalu dan terhadap perusahaan lain dalam industri yang sama.hal
yang penting darihal tersebut yaitu mengidentifikasi fluktuasi dalam data yang
tidak diharapkan atau tidak adanya fluktuasi yang diharapkan yang dapat
memberikan indikasi tentan adanya peningkatan resiko salah saji.
Ø Menyelidiki
perbedaaan signifikan yang tidak diharapkan.
Pada umumnya perbedaan
signifikan yang tidak diharapkan melibatkan pertimbangan ulang metode-metode
dan faktor-faktor yang digunakan dalam mengembangkan ekseptasi dan mengajukan
pertanyan kepada manajemen dan kadang-kadang informasi baru dapat mendukung
perbaikan ekspektasi dan akhirnya akan menghilangkan perbedaan signifikan.
Ø Menentukan
dampak atas rencana audit.
Perencanaan audit dapat
berjalan dengan efektif dan efisien apabila perbedaan signifikan dapat
dijelaskan dalam suatu peningkatan risiko salah saji dalam akun-akun yang
terlibat dalam perhitungan perbandingan.
KESIMPULAN
Sebelum menerima suatu perikatan
audit, auditor harus memastikan bahwa audit dapat diselesaikan sesuai dengan
semua standar profesional umum (GAAS), kode perilaku profesional (code of
professional conduct), dan standar pengendalian intern. langkah-langkah penting
dalam menerima [erikatan termasuk mengevaluasi integritas manajemen,
mengidentifikasi kondisi-kondisi khusus dan risiko tidak biasa, menaksir
kompetensi, mengevaluasi independensi memutuskan untuk menerima atau menolak perikatan,
serta menerbitkan suatu surat perikatan.
perencanaan
yang tepat penting dalam melaksanakan suatu audit yang efisien dan efektif.
langkah-langkah perencanaan termasuk memperoleh suatu pemahaman tentang bisnis
dan industri klien, melaksanakan prosedur analitis, membuat pertimbangan awal
mengenai tingkat materialitas, mempertimbangkan risiko audit, mengembangkan
strategi audit awal untuk asersi signifikan, dan memperoleh pemahaman mengenai
struktur pengendalian intern klien.
Terdapat banyak alasan untuk
melakukan audit laporan keuangan. Securities Exchange Commission (SEC)
mewajibkan perusahaan publik untuk diaudit. banyak hukum negara bagian yang
mewajibkan entitas pemerintahan untuk diaudit. suatu audit dapat diminta untuk
dilakuakan sebagai syarat atas persetujuan pinjaman atau penerimaan pembiayaan
pemerintah federal di A.S. tahap – tahap awal dari audit laporan keuangan
melibatkan suatu keputusan untuk menerima (atau menolak) kesempatan untuk
menjadi auditor dari klien baru atau untuk melanjutkan sebagai auditor bagi
klien yang sudah ada. tahap kedua dalam perencanaan audit diperlukan
pengembangan suatu strategi audit untuk pelaksanaan audit dan penentuan lingkup
audit. perencanaan penting agar suatu perikatan audit berjalan dengan sukses.
perencanaan audit melibatkan elemen-elemen penting tentang pemahaman bisnis dan
industri, materialitas, risiko audit, asersi dan bukti audit, serta
pertimbangan jasa. tujuan utama dari tahap dalam melaksanakan pengujian audit
yaitu untuk memperoleh bukti audit mengenai kondisi ekonomi klien, efektivitas
pengendalian intern, dan kewajaran laporan keuangan klien. tahap terakhir yaitu
melaporkan temuan, dimana laporan audit dapat merupakan suatu laporan standar,
atau dapat merupakan suatu laporan yang menyimpang dari laporan standar.
0 komentar:
Posting Komentar